Sering Bertanya-tanya Bagaimana Seorang Arkeolog Menemukan Situs?

Gempita Hardiknas 2019 "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan" dalam rangka menyambut Hardiknas 2019 digelar dari 20-25 April 2019 di LPMP Bali

Penulis: Noviana Windri | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Noviana Windri
Luh Suwita Utami seorang arkeolog Bali saat ditemui dalam acara Gempita Hardiknas 2019 "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan" di LPMP Provinsi Bali, Jalan Letda Tantular, Denpasar, Bali, Minggu (21/4/2019). 

Kedua, penentuan kotak ekskavasi yang dibuat mengikuti arah kuadatan selatan utara.

Ketiga, pengukuran kotak ekskavasi yakni 2 meter x 2 meter dan luas kotak ekskavasi ditandai dengan patok berwarna merah putih.

Keempat, pembukaan tanah dengan sistem ekskavasi yang bertujuan untuk mendapatkan data arkeologi insitu.

Pembukaan tanah secara interval antara 5-20 sentimeter.

Kelima, memerhatikan kondisi lapisan tanah atau stratifigasi kotak yang berperan penting untuk menentukan lapisan budaya dan kejadian alam pada masa tertentu.

Terakhir, seorang arkeolog yang telah menemukan temuan akan melakukan pembersihan, pengukuran, dokumentasi, penggambaran dan foto.

Hasil-hasil tersebut akan dianalisis mendalam melalui tahapan yakni analisis teknologi, analisis kontekstual, dan analisis laboratorium.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved