Hari Kartini
TRIBUN WIKI - 3 Buku Wajib Dibaca untuk Mengenal Sosok dan Pemikiran Kartini
Bagi kamu yang ingin lebih mengenal sosok dan pemikiran Kartini, buku-buku ini wajib untuk dibaca
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seperti yang kita ketahui, setiap tanggal 21 April bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Kartini.
Raden Ayu Kartini, kemudian setelah menikah lebih dikenal Raden Ajeng Kartini merupakan tokoh emansipasi wanita Indonesia.
Sebagai seorang wanita yang hidup golongan bangsawan, RA Kartini merasa tidak mendapatkan keadilan.
Pasalnya ia tidak diizinkan untuk bersekolah seperti saudara laki-lakinya yang lain.
Padahal cita-citanya teramat tinggi ingin mengejar pendidikan hingga ke negeri Belanda.
Menurut Kartini, seorang wanita haruslah berpendidikan karena ia akan melahirkan generasi penerus bangsa.
"Dan bagaimanakah ibu-ibu bumiputera dapat mendidik anak-anaknya, kalau mereka sendiri tidak berpendidikan," kata Kartini dalam sebuah suratnya.
Baca: Berencana Beli Mobil Baru? Siapkan Checklist dan Pertimbangan Matang, Berikut Tips dan Triknya
Baca: RSD Mangusada Kekurangan 5 Tenaga Medis, Dokter Spesialis Masih Ambil dari RS Sanglah
Tentu semangat Kartini ini harus terus menjadi tauladan bagi generasi bangsa Indonesia seterusnya.
Bagi kamu yang ingin lebih mengenal sosok dan pemikiran Kartini, buku-buku ini wajib untuk dibaca.
1. Habis Gelap Terbitlah Terang
Buku Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini.
Kumpulan surat tersebut dibukukan oleh J.H. Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht.
Setelah Kartini wafat, Mr. J.H Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa.
Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda.
Baca: Turnamen Mitra Devata Cup I Memasuki Babak Delapan Besar, Siapa Keluar Jadi Juara?
Baca: Fisik Kurang, Ahmad Agung Tambah Porsi Latihan! Siap Dimainkan Kontra Persija Jakarta
Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya".
2. Panggil Aku Kartini Saja
Buku Panggil Aku Kartini Saja adalah sebuah biografi Kartini yang ditulis oleh sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer antara tahun1956-1961.
Buku ini sebenarnya berjumlah 4 jilid, hanya saja setelah militer Soeharto berkuasa, dua Jilid dibakar dan hanya dua jilid yang selamat.
Saat Bung Pram keluar dari penjara di Pulau Buru, ia sudah tak bisa mengingat lagi isi buku dari dua jilid yang dibakar itu.
Baca: TRIBUN WIKI - Selamat Hari Kartini! Ini 53 Kutipan RA Kartini, Kirim untuk Ibu & Orang Tersayang
Baca: Hujan Abu Akibat Erupsi Gunung Agung Dirasakan Hingga Denpasar, Begini Situasi di CFD Renon Pagi Ini
Oleh karena itu, penerbit Hasta Mitra hanya membukukan 2 jilid yang selamat.
Buku ini berisi konflik pergumulan dalam keluarga bangsawan feodal Jawa yang berhasil dilukiskan oleh Pram dengan sangat baik atau bisa dikatakan hampir sempurna.
3. Gelap Terang Hidup Kartini
Buku Gelap Terang Hidup Kartini adalah bagian dari serial Perempuan-Perempuan Perkasa yang diangkat dari edisi khusus Majalah Tempo April 2013.
Ide penulisan sejarah Kartini ini adalah agar pembaca mendapatkan gambaran yang utuh tentang sosok feminis Indonesia itu.(*)