Anjing Kloning Pertama di Dunia Namanya Suppy, Begini Kisahnya yang Unik

Berawal dari situ, beberapa ilmuwan dunia mulai berusaha mengkloning hewan lain. Muncul tantangan dari beberapa aktivis

Editor: DionDBPutra
KOMPAS.COM
Snuppy (kanan), anjing Afghanistan pertama yang berhasil dikloning. Duduk dengan ayah genetisnya di Universitas Nasional Seoul pada 3 Agustus 2005 di Seoul. 

Anjing Kloning Pertama di Dunia Namanya Suppy, Begini Kisahnya yang Unik

TRIBUN-BALI.COM - Perkembangan ilmu pengetahuan yang kian maju, menjadi dasar ilmuwan untuk menghasilkan penemuan baru.

Salah satunya adalah dengan keberhasilan mengkloning mamalia pertama, yaitu domba Dolly pada 28 tahun silam.

Berawal dari situ, beberapa ilmuwan dunia mulai berusaha mengkloning hewan lain. Muncul tantangan dari beberapa aktivis makhluk hidup yang menolak kloning.

Sebab, hewan hasil kloning dinilai tak memiliki umur yang panjang. Dilansir dari Gizmodo, upaya ilmuwan tetap berlanjut. Salah satunya menghasilkan anjing kloning pertama dunia.

Baca: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Eksekusi Mati 4 Pejabat Gara-gara Masalah Ini

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 25 April 2019: Virgo Dapat Banyak Uang, Gemini Dipenuhi Kasih Sayang

Anjing ini lahir pada 24 April 2005 di Korea Selatan. Kloning ini merupakan hasil kerja ilmuwan di Seoul National University dengan arahan ilmuwan bernama Hwang Woo Suk.

Anjing yang diberi nama Snuppy tersebut merupakan keturunan anjing ras Afghanistan.

Berbagai tanggapan positif muncul atas pencapaian kloning pertama ini. Majalah Time tahun itu menobatkan Snuppy sebagai penemuan paling menakjubkan.

Pengembangan Hwang Woo Suk (The Hindu) Rencana pengembangan kloning anjing menjadi serius ketika banyak hewan yang berhasil dikloning.

Namun, anjing tercatat sebagai hewan yang paling sulit untuk dikloning. Ilmuwan Woo Suk Hwang, seorang peneliti utama di Seoul National University, memiliki langkah serius untuk mengembangkan rencana tersebut.

Baca: `Korban` Pemilu 2019 Tambah 5 Orang di Bali, Beban Kerja Jadi KPPS Dianggap Tak Sebanding Honor

Baca: Uang Rp 450 Juta jadi Tumpukan Daun Jambu, Polda Bali Tangkap Pelaku Gendam di Denpasar

Ia mencoba menciptakan kloning menggunakan jaringan dari telinga anjing ras afghanistan yang berusia 3 tahun dengan sel telur kosong.

Setelah sel telur itu membelah dan berkembang menjadi embrio, akhirnya dipindahkan ke induk donor.

Sekitar 123 induk donor digunakan untuk menampung embrio dari penelitian kali ini, namun hanya tiga embiro yang berhasil berkembang.

Proses kloning Snuppy ini membutuhkan hampir tiga tahun. Dalam perkembangannya, dari tiga ibu donor yang hamil hanya dua yang berhasil melahirkan anjing kloning.

Anjing kloning itu lahir melalui operasi, setelah dikandung selama 60 hari oleh induk anjing donor. Sementara, anjing pertama selamat dan yang kedua harus mati dua minggu setelah lahir.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved