Perusahaan Induk Google Punya Cara Untuk Membasmi Nyamuk dari Muka Bumi, Dilacak Lewat GPS

Aedes Aegypti sengaja dipilih karena jenis nyamuk ini bisa berkembang biak di tempat tinggal manusia sehingga rawan menyebarkan penyakit.

Editor: Eviera Paramita Sandi
kompas.com
Ilustrasi nyamuk 

Ilustrasi lab Verily, tempat untuk mengembangbiakkan nyamuk, di kota San Francisco, AS(Bloomberg) Sejauh ini hasilnya cukup menggembirakan.

Dalam uji coba di kota Fresno pada 2017, populasi nyamuk betina menurun sebanyak dua pertiga setelah Verily melepas 15 juta ekor nyamuk jantan mandul dalam kurun waktu 6 bulan.

Uji coba lain di Innisfail, Australia, pada pertengahan tahun lalu berhasil mengurangi populasi nyamuk hingga 80 persen, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (30/4/2019).

Harapannya, apabila terbukti sukses dan bisa dilakukan secara ekonomis, metode sterile insect technique ala Verily ini bisa disebarkan ke seluruh dunia untuk mengenyahkan nyamuk pembawa penyakit dari muka Bumi.

"Kuncinya adalah bagaimana agar bisa melakukan program macam ini dengan cara yang terjangkau dan efisien, sehingga kami bisa pergi ke negara-negara yang tidak memiliki terlalu banyak uang," ujar Jacob Crawford, seorang peneliti senior di Verily.

Belum jelas apa efeknya ke lingkungan kalau populasi nyamuk pembawa penyakit dilenyapkan sepenuhnya.

Peranan ekologi dari nyamuk belum sepenuhnya dipelajari.

Dugaan sementara, ekologi setempat seharusnya baik-baik saja walau tanpa nyamuk. Jenis nyamuk berbahaya seperti Aedes Aegypti sebenarnya juga bukan endemik di banyak daerah.

Aedes Aegypti diketahui berasal dari Afrika, tapi kini sudah menyebar sehingga merajalela di lebih 120 negara di zona tropis, termasuk Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perusahaan Induk Google Berencana Membasmi Nyamuk dari Muka Bumi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved