Setelah Bunuh Istri Dan Dua Anak Tirinya, Pria Ini Kesurupan Saat Ditanya Wartawan di Kantor Polisi
Polisi menemukan isi pesan dari ponsel korban berbunyi “dimana” dan “tolong saya”.
"Pelaku sedang menunggu angkutan di depan Toko Cyber HP untuk melarikan diri. Setelah memastikan kebenaran orang itu sebagai pelaku, kemudian personel melakukan penangkapan, dan selanjutnya pelaku dibawa ke Polda Aceh untuk diamankan," ujarnya lagi.
Polisi mendapati identitas para korban, yaitu I (33) dan dua anaknya, ZM (12) dan Y (1).
Mereka tewas dibunuh AG di rumahnya.
Belum diketahui pasti motif pembunuhan itu. Saat ini, pelaku sedang dibawa ke Mapolres Lhokseumawe dari Banda Aceh.
Pelaku Kesurupan di Kantor Polisi
AG, pelaku pembunuhan terhadap istri dan dua anak tirinya kesurupan di Markas Polisi Resor (Mapolres) Lhokseumawe, Selasa (7/5/2019) sore.
Aksi kesurupan itu saat wartawan menanyakan penyebab dia membunuh istri dan dua anaknya. Padahal, sebelumnya, saat bicara di ruang penyidik, AG terlihat normal-normal saja.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang dalam konferensi pers menyebutkan, pelaku masih seperti orang kesurupan ketika diinterogasi terkait motif pembunuhan dan lain sebagainya.
“Dia bilang, tiba-tiba sadar sudah lihat anak dan istrinya meninggal dunia dan berdarah. Ini keterangannya masih begitu, tapi terus kami dalami apa motifnya,” sebut AKP Indra.
Dia menyebutkan, tim Polda Aceh dan Polres Lhokseumawe sejak Selasa, pukul 08.00 WIB sudah berhasil menangkap pelaku saat hendak melarikan diri ke Medan, Sumatera Utara.
Pelaku ditangkap di kawasan dekat Terminal Lambaro, Banda Aceh.
“Dari Banda Aceh kami bawa ke mari untuk mendalami penyidikannya. Seluruh keterangannya terus kami dalami, tidak tertutup kemungkinan kami periksa juga kondisi kejiwaannya,” sebut AKP Indra.
Pelaku Bekerja Sebagai Tukang
I (33), korban pembunuhan yang dilakukan oleh suaminya AG, sempat mengirimkan sebuah pesan singkat ke keluarganya sebelum peristiwa sadis itu terjadi, Selasa (7/5/2019).
Polisi menemukan isi pesan dari ponsel korban berbunyi “dimana” dan “tolong saya”.