Ingin Investasi Emas? Perhatikan Kadarnya agar Tidak Rugi
Saat ini mengoleksi emas untuk tujuan investasi nampaknya sudah menjadi gaya hidup beberapa individu.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Pengujian, Sertifikasi, dan Kalibrasi dari Balai Besar Kerajinan dan Batik, Kementerian Perindustrian, Retno Widiastuti angkat bicara.
“Memang, perhiasan emas yang saat ini beredar di masyarakat tidak semuanya memiliki kadar yang sesuai. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mencermati kadar emas sebelum membeli,” ujar Retno kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (8/5/2019).
Baca: 6 Cara Agar Cepat Kaya : Investasi Uang Receh Hingga Berpikir Layak Menjadi Kaya
Cara yang paling mudah, lanjut Retno, untuk mengetahui kadar emas itu sudah sesuai atau belum adalah dengan memperhatikan apakah emas yang hendak Anda beli sudah mendapatkan sertifikasi SNI dari Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Toegoe Kementerian Perindustrian.
“Untuk saat ini, sudah ada sertifikasi SNI 13-3487-2005 yang secara khusus mengatur bahwa kadar emas untuk 18 karat adalah yang memiliki kandungan emas murni 75,40 persen sampai 78,19 persen. Jadi, kalau ada emas 18 karat yang memiliki kandungan di bawah itu berarti produsen sama saja menipu konsumen,” ujar Retno.
Retno mengatakan, meskipun banyak produk perhiasan emas yang beredar di pasaran, pihaknya baru meluluskan satu merek produk yang sesuai dengan ketentuan.
Baca: Penting! Perhatikan Kondisi Keuangan Anda Sebelum Mulai Berinvestasi
Produk tersebut adalah Hala Gold 18 karat yang dikeluarkan oleh PT Central Mega Kencana.
“Melalui skema sertifikasi yang sudah kami lakukan di lapangan, baru produk Hala Gold yang sudah sesuai SNI 13-3487-2005 dengan memproduksi perhiasan emas 18 karat pada kadar 75,5 persen,” jelas Retno.
Mengenai hal itu, LSPro pun terus mendorong para pelaku industri untuk melakukan sertifikasi SNI kadar perhiasan emas agar hak toko emas dan konsumen dapat terlindungi dengan baik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Asal Beli Perhiasan Emas, Teliti Kadarnya agar Tidak Menyesal"
Penulis : Alek Kurniawan