Mengambil Pelajaran Hidup dari Mas Nan dan Susiyati, Kesetiaan, Kesabaran, dan Kerja Keras

Pasangan tuna netra ini tinggal di Lingkungan Pertukangan, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Jembrana.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/ I MADE ARDHIANGGA ISMANAYA
Pasangan suami istri berkebutuhan khusus, Mas Nan (47) dan Susiyati (42) tampak bahagia di tengan segela keterbatasannya. 

"Istri saya kadang dapat undangan nyanyi. Namun, itu juga sewaktu-waktu. Kadang juga duet jika pakai organ. Kadang saya ikut grup musik jika ada job. Tapi itu juga kadang-kadang," jelasnya.

Mas Nan, mengaku menikah sejak 2017 lalu. Menariknya, mereka berdua adalah kekasih lama yang berpisah karena jarak dan waktu.

Baru mereka 2017 itu kembali, atau Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK).

"Kami dulu satu sekolah di SLB di Banyuwangi. Kami pernah dekat saat itu. Namun setelah tamat berpisah," ungkapnya.

Istrinya waktu itu, sekolah pijat di Malang dan Mas Nan sekolah pijat di Bandung.

Kemudian kehilangan kontak selama 15 tahun. Entah bagaimana akhirnya mereka bertemu lagi setelah 15 tahun. Dan Susiyati seorang janda beranak satu.

Mas Nan menegaskan, bahwa dengan kondisinya sebenarnya ia ingin mengasah bakatnya di bidang musik.

Ia berharap mempunyai studio musik. Namun, semua terbentur finansial.

Dimana, saat ini untuk makan saja mereka masih harus berjuang.

Bersyukur katanya mereka memiliki keluarga yang peduli. Sehingga hidup mereka penuh kasih sayang. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved