Mengenal Gunung Api Termuda di Dunia, Gunung Paricutin yang Tumbuh di Ladang Jagung
Mengenal Gunung Api Termuda di Dunia, Gunung Paricutin yang Tumbuh di Ladang Jagung
Asap yang mengepul disertai suara mendesis muncul dari celah itu.
Mereka juga mencium bau belerang yang seperti telur busuk.

Petani itu ketakutan dan segera melarikan diri.
Mereka tidak tahu jika yang dilihatnya adalah proses kelahiran gunung api.
Keesokan harinya saat fajar, Dionisio bersama beberapa warga desa mengecek fenomena aneh itu.
Ternyata gundukan itu telah tumbuh dengan asap dan batu yang terlontar ke langit.
Beberapa hari kemudian, gundukan itu sudah setinggi 50 meter.
Dalam waktu seminggu, gunung itu sudah tumbuh sekitar 100 meter.
Baca: Yusuf Mansur Isi Peringatan Nuzulul Quran di Pendopo Banyuwangi
Baca: Keseruan Warga Biaung Mengikuti Kegiatan Menuju Banjar Digital Bersama Honda’
Lava pun mulai mengalir di wilayah sekitarnya.
Pada Bulan Maret, letusan semakin kuat dengan kolom asap mencapai beberapa kilometer.
Gunung itu meletus secara intensif di tahun pertamanya.
Hal itu membuat masyarakat sekitarnya di Desa Paricutin dan San Juan Parangaricutiro tak lagi aman untuk tetap tinggal dan harus dievakuasi.
Hancurkan dua desa
Pada bulan Agustus 1944 sebagian besar dua desa tersebut telah dipenuhi lava dan abu.
Namun, tidak ada yang tewas akibat lava dan abu karena evakuasi berjalan tepat waktu.