VPN Banyak Dipakai Ketika WhatsApp Down 22 Mei 2019, Ternyata Cukup Beresiko
Ketika WhatsApp down, Rabu 22 Mei 2019 kemarin, banyak masyarakat menggunakan telegram. Namun ada juga yang menggunakan VPN .
Merujuk Life Hacker, Selasa (2/10/2018), sebuah penelitian dilakukan oleh para peneliti dari Data61/CSIRO, UC Berkeley, UNSW Sydney dan UCSI.
Penelitian mereka menunjukkan jika aplikasi Android VPN ternyata cukup berisiko.
Total ada 283 aplikasi VPN yang diuji oleh para peneliti tersebut.
Hasilnya ada beberapa bahaya yang mengintai yaitu adware, trojan, malvertising atau bahkan spyware.
Kamu juga pantas was-was, sebab 18% dari total aplikasi VPN di Android tersebut sama sekali tidak mengenkripsi data penggunanya.
Salah satu bahaya yang wajib diantisipasi ketika menggunakan VPN gratis ialah penjualan data ilegal.
Solusi untuk menghindari masalah ini ialah menggunakan VPN berbayar, sebab jenis VPN berbayar memiliki aturan ketat dan jaminan terkait penjualan data.
Di berbagai negara, bahkan ada dugaan penyedia VPN gratis ini menjual data ke pihak ilegal.
Adapun pihak ilegal yang dimaksud adalah seperti korporasi pengirim spam email atau hacker.
Kemudian risiko kedua saat menggunakan VPN gratisan ialah kemungkinan pihak penyedia layanan menggunakan IP Address sebagai Network Endpoint.
Apa itu Network Endpoint?
Network Endpoint ini berguna untuk meningkatkan bandwith layanan VPN untuk meningkatkan kecepatan internet pemakai internet lainnya.
Bahkan, beberapa sumber menyebut ada kemungkinan Network Endpoint dijual.
Risiko lain penggunaan VPN gratisan adalah serangan Man in the Middle, yakni serangan terhadap sistem komputer yang saling berhubungan satu sama lain.
Ada potensi si penyerang berada di tengah jalur komunikasi dan menggunakannya untuk membaca, membajak, mencuri data, atau paling buruk adalah menyisipkan malware.