Karangasem Dua Kali Diguncang Gempa Tektonik, Ini Yang Terjadi Menurut BMKG
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Gempa bumi tektonik mengguncang karangasem sebanyak dua kali.
Berdasarkan rilis BMKG, gempa pertama berkekuatan 3.7 SR dan gempa kedua 3.8 SR.
Gempa pertama terjadi pada Rabu (12/6/2019) pukul 05.39 Wita.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan 3.7 SR.
Episenter terletak pada koordinat 8,18 LS dan 115,54 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 18 km timur laut Karangasem, pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar aktif.
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem, dan Bangli II-III MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Pukul 05.41 Wita, wilayah Karangasem kembali diguncang gempabumi tektonik.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan 3,8 SR.
Episenter terletak pada koordinat 8,15 LS dan 115,56 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 22 km timur laut Karangasem, pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar aktif.
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem II-III MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg," tulis BMKG dalam rilisnya. (*)