Diduga Depresi, Penumpang KMP Andika Nusantara Nekat Terjun ke Laut, Nyawanya Tak Tertolong
Penumpang KMP Andika Nusantara heboh ketika seorang penumpang nekat terjun ke laut hingga tewas
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Irma Budiarti
Diduga Depresi, Penumpang KMP Andika Nusantara Nekat Terjun ke Laut, Nyawanya Tak Tertolong
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Penumpang KMP Andika Nusantara heboh ketika seorang penumpang nekat terjun ke laut hingga tewas, Minggu (16/6/2019) sekitar pukul 01.10 Wita.
Penumpang tersebut diketahui bernama Tarmono (58) warga asli Ngadirgo, Semarang, Jawa Tengah.
Pria kelahiran 1961 itu terjun ke laut ketika KMP Andika Nusantara mengantre untuk sandar di Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis.
Saat itu KMP Andika Nusantara sedang mengantre di sekitar Perairan Pantai Amuk, Kecamatan Manggis, Karangasem.
Kanit Reskrim Polsek Pelabuhan Padang Bai, IPTU Gede Wiastra mengatakan, Tarmono menyeberang dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat ke Pelabuhan Padang Bai hanya seorang diri.
Baca: Parade Kostum: Cara Unik Desa Gintangan Banyuwangi Promosikan Bambunya
Baca: 1.800 Orang Ikut Yoga di Lapangan Renon, Baik untuk Kesehatan dan Bisa Hilangkan Stres
Menurut pengakuan penumpang lain, tingkah laku Tarmono selama di KMP Andika Nusantara sangat mencurigakan.
"Ferry berangkat dari Lembar sekitar pukul 22.00 Wita, Sabtu (15/6/2019). Menurut penumpang yang lain, korban mondar-mandir di kapal seperti depresi. Sempat diberi uang sama penumpang lainnya tapi ditolak. Korban hanya minta rokok," jelas Wiastra.
Setelah mengisap rokok beberapa kali, korban langsung terjun ke laut.
Sekitar 18 penumpang KMP Andika Nusantara riuh, dan minta bantuan ke anak buah kapal (ABK).
Penumpang juga memberitahu Kapten Kapal KMP Andika Nusntara, Bambang.
Baca: Tampil Cantik dengan Make Up Natural ala Ina Lie, Make Up Artis Indonesia Asal Bali
Baca: Bulan Juni 2019 BNI Siapkan Kejutan Bagi Masyarakat di Denpasar, NTT, NTB
Mendengar informasi tersebut, kapten kapal memerintahkan Andre Gunawan selaku ABK turun ke laut untuk menolong korban.
Beberapa menit kemudian korban bisa dievakuasi ke atas kapal.
Sayangnya sepuluh menit setelah evakuasi korban dinyatakan meninggal dunia.
"Saat hendak dievakuasi, korban sempat menolak dan melawan ABK yang mengevakuasi. Tapi petugas ABK tetap mengevakuasi hingga dibawa ke atas kapal. Cuma nyawanya tidak terselamatkan," ungkapnya.
Untuk penanganan lebih lanjut, petugas kapal membawa jenazah korban hingga menyandar di Pelabuhan Padang Bai.
KMP Andika Nusantara baru menyandar di Dermaga Dua Pelabuhan Padang Bai sekitar pukul 02.20 Wita dengan lancar.
Baca: Prof Dibia Kenalkan Konsep Ngunda Bayu, Teknik dan Pengolahan Tenaga Dalam Menari
Baca: Taklukkan Borneo FC U-16, Serdadu Tridatu Muda Raih 3 Poin, Babak Penyisihan Elite Pro Academy
IPTU Gede Wiastra menduga korban terjun ke laut karena depresi.
Kemungkinan yang bersangkutan memiliki masalah, dan memilih jalan tersebut.
Menurut penumpang, kata Wiastra, tingkah laku korban selama berada di KMP Andika Nusantara seperti orang stres dan bicaranya ngawur.
"Apa penyebab depresi saya belum tahu. Korban seorang diri, tanpa ada keluarga. Saat diperiksa korban masih memiliki uang saku untuk bisa sampai ke Kota Semarang. Bekal terbilang cukup," akuinya.
Jenazah korban untuk sementara dititipkan di RSUP Sanglah, Denpasar, karena keluarga korban belum ada yang bisa dihubungi.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polair Polres Karangasem, dan pihak Kesehatan Pelabuhan Padang Bai.(*)