Pura-Pura Gila, Jambot Rela Makan Fesesnya Sendiri di Dalam Rutan Klas IIB Negara, Ini Tingkahnya
Jambot memakan fesesnya di Rutan Klas II B Negara, hampir sepekan lalu. Ternyata, ada beberapa fakta yang terkuak
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Putu Suastika (25) warga Banjar Dinas Tengah, Desa Lokapaksa, Seririt, Buleleng, Bali diringkus petugas Satreskrim Polres Jembrana.
Suastika alias Jambot membuat heboh dengan memakan fesesnya sendiri.
Jambot memakan fesesnya di Rutan Klas II B Negara, hampir sepekan lalu.
Ternyata, ada beberapa fakta yang terkuak, bahwa terdakwa kasus pencurian itu hanya melakukan akal-akalan.
Sebelumnya, ia juga pernah memakan makan feses ketika ditangkap oleh anggota Polsek Seririt.
Seorang anggota Polisi yang enggan disebut namanya, menyatakan, bahwa terdakwa kasus pencurian motor di dua TKP Jembrana ini sejatinya normal.
Apa yang dilakukannya itu hanya untuk mengelabuhi supaya lolos dari penahanan polisi.
Pendek kata, kasus memakan feses itu sudah kedua kalinya dan bukan hanya di Rutan Kelas II B Negara.
"Kalau makan kotoran itu bukan sekali. Di Polsek Seririt itu juga pernah. Sama polisi itu sampai dimandiin. Karena terlihat seperti orang gila dan jorok. Terus dia dilepas. Kasusnya sama juga karena pencurian," ucap seorang anggota Polisi di Pengadilan Negeri (PN) Negara, Kamis (20/6/2019) kemarin.
Sederet kejadian yang menguatkan tidak gangguan jiwa atau gangguan mental pun terkuak.
Terhitung, sebelum tertangkap, Jambot sudah melakukan 18 kasus pencurian.
Bahkan, cara mencuri terdakwa dengan mencabut kabel kemudian menyambung kabel yang lain.
Tanpa alat (kunci letter T) atau alat lain. Melainkan, hanya menggunakan tangan kosong.
Tak hanya itu, ketika dalam penyidikan, Jambot juga mengaku sehat kepada penyidik.
Kemudian, Jambot akhirnya mengakui pura-pura gila karena tidak bisa menyembunyikan hal itu kepada polisi.