Mantan Bupati Gianyar Sandang Gelar Bhagawan, Megawati Jadi Saksi dan Diterima Ritual Tak Biasa
Mantan Bupati Gianyar Sandang Gelar Bhagawan, Megawati Jadi Saksi dan Diterima Ritual Tak Biasa
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Aloisius H Manggol
“Ibu Megawati datang untuk ikut menyaksikan. Astungkara upacara ini telah berlangsung secara baik,” ujarnya.
Ida Pedanda Jelantik Wayahan Dauh, dari Griya Prapitamaha, Desa Siangan, Gianyar mengatakan, sebelum Ida Bhagawan memilih jalan spiritual, beliau telah menyatakan diri untuk pasrah sebagai dwijati.
“Sebelum mediksa, beliau sudah menyatakan diri untuk pasrah sebagai dwijati. Murni dari keinginan beliau sendiri,” ujar Ida yang juga sebagai guru nabe Ida Bhagawan Blebar Gianyar ini.
Setelah resmi menjadi sulinggih, kata Ida Padanda, ada berbagai pantangan yang harus dilakukan.
Mulai dari cara berpakaian, cara hormat kepada nabe, makan, termasuk juga dimana boleh duduk dan dimana tidak.
Pada prinsipnya, pantangan itu dilakukan untuk mempertahankan kesucian.
“Sebagai seorang wiku, kita diikat sesana kewikon. Mulai dari cara berpakaian, cara hormat ke nabe, makan, termasuk cara duduk pun ada. Dimana boleh duduk dan dimana tidak, dan masih banyak lagi pantangannya. Prinsipnya, pantangan ini adalah semata untuk mempertahankan kesucian,” tandasnya. (*)
