Tak Pamit Istri, Suharta Tempuh 1.333.333 Langkah Wujudkan Kaul Jalan Kaki Singaraja-Denpasar

Suharta datang dari Singaraja menuju Kantor Gubernur Bali, Denpasar, dengan berjalan kaki sendirian

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
PENUHI JANJI - Jro Mangku Suharta tiba di Kantor Gubernur Bali, Rabu (17/7/2019), untuk menuntaskan janjinya jalan kaki dari Singaraja ke Denpasar. Ia gagal menemui Gubernur I Wayan Koster, dan diterima Sekda Bali Dewa Made Indra. Tak Pamit Istri, Suharta Tempuh 1.333.333 Langkah Wujudkan Kaul Jalan Kaki Singaraja-Denpasar 

Tak Pamit Istri, Suharta Tempuh 1.333.333 Langkah Wujudkan Kaul Jalan Kaki Singaraja-Denpasar

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berpakaian warna biru dan postur yang sedikit membungkuk, kakek 11 cucu itu memasuki Kantor Gubernur Bali, Rabu (17/7/2019) pukul 16.00 Wita. Ia menempuh 80 Km dari Singaraja ke Denpasar dengan jalan kaki.

Ia tampak menggendong tas dengan warna yang juga biru, lengkap berisikan bendera merah putih. Dialah I Made Suharta atau yang lebih dikenal dengan panggilan Jro Mangku Suharta.

Suharta datang dari Singaraja menuju Kantor Gubernur Bali, Denpasar, dengan berjalan kaki sendirian.

Kedatangannya ke Kantor Gubernur Bali adalah untuk bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster dan membayar kaul (janji) atas kemenangan Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019. Kaul itu ia ucapkan pada September 2019 lalu.

Suharta mengatakan, dirinya sangat mengidolakan Jokowi, dan kala itu berharap bahkan yakin Jokowi terpilih lagi sebagai Presiden RI pada Pilpres 2019.

Namun, Suharta khawatir Jokowi kalah setelah melihat situasi negara yang tidak kondusif menjelang pilpres. Apalagi sebelum pilpres dimulai, Jokowi sudah diterjang berbagai isu yang pada umumnya berupa hoax atau berita palsu.

"Yang saya takutkan saat itu adalah ketidaknormalan ini. Hoax hoax ini. Saya kok jadi khawatir. Akhirnya, saya saat itu berjanji, kalau Jokowi jadi Presiden lagi, saya akan jalan kaki dari Singaraja ke Denpasar," tutur Suharta kepada wartawan yang menemuinya di Kantor Gubernur Bali.

Menurut Suharta, sosok pemimpin seperti Jokowi adalah baru kali ini dimiliki oleh Indonesia. Presiden RI ke-7 itu dinilainya gaul dengan masyarakat dan tanpa pilih kasih.

Sayangnya, Suharta kemarin tak berhasil menemui Gubernur Bali Koster ataupun Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).

Teco Percaya Rebut Tiga Angka, Bali United Tekad Tampil Puputan Hadapi Tuan Rumah Persela Lamongan

Cuaca Bali Hari Ini Cerah Berawan, Suhu Tertinggi 31 Derajat Celsius

Gubernur Koster sedang pulang ke kampung halamannya di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Sedangkan Wagub Cok Ace sedang barada di Lumajang, Jawa Timur.

Kedatangan Suharta disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra.

Lelaki asal Banjar Tegal Buleleng ini mengatakan, bahwa dirinya berangkat pada Senin (15/7/2019) sekitar pukul 10.30 Wita dari sebelah terminal Buleleng.

Sebelum itu, ia berangkat dari rumahnya menggunakan sepeda motor, dan dari sebelah terminal itu mulai berjalan kaki menuju Denpasar.

"Itu dengan alasan supaya tidak ada orang yang tahu. Kalau istri saya tahu, bisa gak dikasi izin. Tapi saya yakin saya mampu melakukannya. Setelah di perjalanan, barulah saya mampu," tuturnya.

Pensiunan pegawai Dinas Kehutanan ini mengatakan bahwa dirinya sudah menghitung waktu sebelum melaksanakan perjalanan sepanjang kurang lebih 80 km itu.

Dia memperkirakan panjang satu kali melangkah yang bisa diambilnya ialah sekitar 60 sampai 65 cm.

Dengan panjang langkah tersebut, ia memperkirakan untuk menempuh 1 km akan membutuhkan waktu 15 menit.

Oleh karena itu, diperkirakan perjalanannya menghabiskan sebanyak 1.333.333 langkah.

"Ya seperti itu. Istilahnya, saya berkalkulasi," tutur dia.

Lulusan SMA 1 Singaraja ini mengatakan, selama menempuh perjalanan dari Singaraja menuju Denpasar, banyak masyarakat yang memberikan simpati.

Di antara mereka ada yang memberikan makan gratis setelah mengetahui bahwa Suharta membayar kaul atas kemenangan Jokowi di Bali.

Manfaatkan 3 Lokasi Layanan SIM Keliling Hari Ini, dari Badung hingga Jembrana

5 Zodiak Paling Selektif Soal Pasangan, Gak Mau Buru-buru Nikah & Super Hati-hati Cari Teman Hidup

Selain ada yang memberikan makanan gratis, juga ada yang memberikan bekal.

Selama menempuh perjalanan, Suharta membawa bekal berupa uang sebanyak Rp 3 juta.

Dalam perjalanan menuju Denpasar, pertama kali menginap di Polsek Pancasari, Buleleng.

"Wih di sana saya disambut baik sekali," tutur kakek yang telah memiliki 11 cucu ini.

Malam selanjutnya ia menginap di penginapan Obus di Perean Tabanan; dan malam ketiga di rumah menantunya yang berada di Mengwi, Badung.

Kedatangannya ke Kantor Gubernur Bali juga tidak dengan tangan kosong, ia membawa tiga surat. Surat pertama ia tujukan sebenarnya kepada Bupati Buleleng I Putu Suradnyana; surat kedua untuk Gubernur Koster, dan ketiga untuk Presiden Jokowi.

Surat kepada Gubernur Koster dan Presiden Jokowi diterima oleh Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra.

"Niki surat kepada Pak Presiden tyang titip di sini," kata Suharta kepada Dewa Indra yang menemuinya.

Dalam kesempatan itu, Suharta langsung membacakan isi suratnya kepada Gubernur Koster. Isinya, pertama ia meminta Gubernur Koster bersedia menyelamatkan kawasan hutan di Bali menuju syarat idealnya.

"Kalau bisa, semoga juga meningkatkan kawasan hutan dalam masa jabatan bapak, semoga terwujud," harapnya.

Kedua, Suharta dalam suratnya mengaku mendukung gerakan Gubernur Koster untuk tidak menggunakan tas plastik dalam usaha mengubah atau meniadakan kebiasaan itu melalui cara dipaksa-terpaksa-biasa.

Suharta dalam suratnya itu juga memohon kepada Gubernur Koster agar memberikan kewenangan kepada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Wanita Sukses Selalu Mendukung Keberhasilan Pasangan, Ini Alasan Kenapa Pria Suka Mengencaninya

Dulu Terkenal Sebagai Personel Kangen Band, Kini Andika Memilih Tinggal di Lampung & Jualan Beras

"Saya meyakini hal tersebut akan meningkatkan minat krama Bali untuk mencari modal usaha berwiraswasta," tuturnya.

Selain itu, Suharta juga memohon adanya pembangunan di Kabupaten Buleleng. Di antaranya di Taman Bung Karno Singaraja dimintanya untuk diisi tanaman yang ada kaitannya dengan upacara agama Hindu, yang jumlahnya 462 jenis.

Hal itu, menurut dia, sejalan dengan istilah Taman Bung Karno yakni taman bertuah sebagai usaha pendidikan atau pengenalan dan pelestarian Hindu di Bali.

Ia juga mengusulkan agar Gubernur Koster mendirikan monumen Panji Sakti seperti kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, namun bentuk puncaknya saat Panji Sakti 'mesunggi' atau duduk di atas pundaknya Panji Landung sambil menunjuk ke arah utara.

"Hal tersebut saya anggap sebagai lahir atau terbitnya Kabupaten Buleleng. Lokasinya sesuai dengan babad adalah di Yeh Ketupat Kecamatan Sukasada. Dan, kalau ini terlaksana, saya berjanji akan menyumbangkan semen 100 sak," jelasnya.

Menurut Suharta, di daerah Yeh Ketupat terdapat puncak dengan ketinggian 1.220 meter di atas permukaan laut yang keadaannya tidak terawat.

"Saya kira ketinggian tersebut dapat diganti dengan bangunan tugu atau yang lain, yang indah dan menarik perhatian dan ada tulisan 'Selamat Datang, Anda Telah Berada Pada Ketinggian 1.220 Meter DPL',” kata Suharta.

Kepada Gubernur Koster, ia juga menyampaikan keinginan agar tanah kelahirannya Banjar Tegal mempunyai krematorium atau alat pembakaran jenazah.

"Untuk itu kami mohon kiranya bapak membantunya," harap Suharta.

Ia menuturkan, selama ini proses kremasi yang berlangsung di desanya sangat miris. Sebab, bisa terjadi jenazah yang dibakar terlihat bagian tubuhnya seperti tangan dan kepalanya.

"Kadang kalau yang agak sadis itu disogok sogok (jenazahnya). Saya tak sampai hati melihatnya," kata dia.

Suharta sendiri saat ini bekerja sendiri dengan menyiapkan tanaman bhakti untuk THK (Tri Hita Karana). Saat ini bibit yang tengah disiapkan yakni berupa kamboja yang disalurkan ke Pura Puncak Manik.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved