Mega Undang Prabowo ke Kongres PDIP di Bali

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut Prabowo Subianto bersedia hadir jika diundang ke Kongres ke-5 PDIP pada 8-11 Agustus

Editor: Ady Sucipto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan tersebut sebagai silaturahmi serta membahas berbagai persoalan bangsa. 

Dalam pertemuan kemarin Prabowo tampak tidak mengenakan kemeja safari berwarna krem atau putih seperti yang biasa dikenakannya. Juga tidak tampak peci hitam di kepalanya. Prabowo memilih mengenakan batik lengan panjang dengan motif utama parang.

Prabowo datang ke kediaman Mega didampingi Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo.

Prabowo tiba di kediaman Megawati sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka keluar menyambut kedatangan Prabowo bersama kedua anak Megawati, yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Terlihat juga Sekretaris Kabinet sekaligus mantan Sekjen PDI-P Pramono Anung. Juga Kepala BIN (Badan Intelijen Negara) Jenderal Pol. Budi Gunawan. Megawati mengungkapkan perasaan Prabowo yang terkesan dengan menu nasi gorengnya.

Bahkan, rombongan Prabowo yaitu Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edy Prabowo turut menikmati hidangan itu.

"Beliau katakan, karena katanya nasi goreng yang saya buat itu enak sekali, tapi ternyata telah dibuktikan beliau semua yang hadir bilang 'ya emang enak ya bu, sering-sering diundang untuk bisa makan nasi goreng'," ungkap Megawati.

Megawati mengaku bersyukur sebagai seorang perempuan sekaligus politikus. Sebab, melalui masakan nasi goreng spesial, ia mengaku berhasil meluluhkan hati para politikus pria termasuk Prabowo.

"Untunglah kalau seorang perempuan pemimpin dan politikus, rupanya ada bagian yang sangat mudah meluluhkan hati laki-laki, nah itu namanya politik nasi goreng yang ternyata ampuh," ucap Megawati.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan perbedaan pendapat dalam berpolitik sebenarnya bisa diselesaikan melalui pembicaraan. Kerukunan dan persatuan bangsa, lanjut Megawati, harus diutamakan di atas segalanya.

"Jadi saya bilang pada beliau, mas, saya panggil beliau tuh mas dari dulu. Sebenarnya kan kalau kita berbeda pendapat itu adalah sebuah ruang yang biasa, kenapa harus diteruskan, mari kita rukun kembali, persahabatan kita mendapat ujung yaitu untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Megawati.

Prabowo juga mengungkapkan kebahagiaannya bisa bersilaturahmi dengan Megawati. Ia mengibaratkan pertemuannya dengan Megawati hari itu seperti pertemuan antara dua sahabat lama.

“Melalui pertemuan ini saya merasa terhormat dan diperlakukan baik. Jadi sebagai politikus kadang-kadang kita punya sikap politik berbeda tapi kami tetap patriot dan menjadikan NKRI harga mati, di mana ujungnya pasti ada menyambung tali silaturahmi dan kekeluargaan untuk membantu menyelesaikan masalah kebangsaan,” tegas Prabowo.

"Terima kasih nasi gorengnya ya, Bu, dan kami menunggu Ibu jalan-jalan ke Hambalang," kata Prabowo.

Menanggapi pernyataan Prabowo itu, Megawati mengaku terbuka terhadap pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan Prabowo. Megawati juga siap menjembatani jika ke depan Prabowo ingin bertemu dengan Joko Widodo.

“Kalau mau ketemu lagi boleh setiap saat sebagai upaya bangun silaturahmi dan persahabatan antara anak bangsa. Saya juga siap mengantar Mas Prabowo kalau mau ketemu Pak Jokowi,” ungkap Megawati.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved