Sapinya Mati dengan Perut Berlubang, Wayan Baru Sebut Ulah Manusia yang Sedang Belajar Ilmu Hitam

Kasus matinya hewan ternak secara misterius, di Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Buleleng salah satunya dialami oleh Wayan Baru (60).

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
dok/ist/Tribun Bali
BERLUBANG - Wayan Baru menunjukkan foto sapi jantannya yang mati secara misterius, dengan kondisi perut yang berlubang, Selasa (23/7/2019). 

CCTV yang dipasang di sebuah kandang sapi milik warga merekam godel diserang oleh sekawanan anjing hutan.

Kapolsek Kintamani, Kompol Putu Gunawan menjelaskan, pemasangan kamera CCTV ini merupakan tindak lanjut dari imbauan polisi untuk mengetahui apa di balik kasus kematian godel yang selama ini meresahkan warga. CCTV itu dipasang pada kandang milik warga yang memiliki sapi hamil.

“Tanggal 5 kemarin, anak sapi jantan umur 15 hari di kandang itu ditemukan mati. Kondisinya bagian leher dan perut terdapat luka gigitan serta organ bagian dalamnya habis. Pada kandang itu telah dipasang CCTV. Maka kami panggil operator untuk mengecek rekamannya. Ternyata anak sapi itu mati karena serangan segerombolan anjing liar,” jelasnya, Selasa (6/11). 

Anjing yang menyerang kandang sapi ini berjumlah sekitar tujuh ekor. Kawanan anjing ini mengelilingi indukan sapi pukul 23.00 Wita hingga kemudian menyerang godel yang berada di luar kandang. Namun CCTV tidak merekam saat anakan sapi ditarik oleh anjing liar lantaran hanya fokus pada sapi.

Pernah Lepas Macan

Kompol Gunawan juga menjelaskan, sesuai prediksi awal, kematian anak sapi disebabkan oleh serangan anjing liar maupun macan kumbang.

Kata dia, tahun 2003 lalu pernah dilepas macan kumbang di hutan wilayah Desa Sukawana, Kintamani, Ini karena saat itu marak terjadi penebangan hutan secara liar.

“Sedangkan saat dibuktikan berdasarkan rekaman CCTV, serangan terhadap anak sapi dilakukan secara bergerombol, jadi bekas gigitan itu banyak. Ada yang tergolong tajam ada yang tidak,” katanya.

Anjing liar memakan isi perut godel karena lebih mudah dirobek dibandingkan dengan bagian lainnya.

Di samping itu, jeroan sapi juga mengandung asam amino yang memang diperlukan bagi hewan karnivora.

“Sasaran pada anak sapi kemungkinan karena kebutuhan makanan di hutan sudah habis. Godel yang baru saja lahir dengan umur kisaran 15 hari masih berbau darah. Jadi mudah memancing hewan pemangsa,” jelasnya. 

Berkat Rekaman CCTV

Berdasarkan data di kepolisian, hingga kini kasus kematian godel warga tercatat sebanyak 11 laporan.

Tujuh di antaranya terjadi di Desa Langgahan, dua  di Desa Belancan, dan dua lainnya di Desa Bayung Cerik.

Kasus serupa juga terjadi di Payangan, Gianyar. Dikabarkan ada 14 godel yang mati dengan ciri isi perut hilang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved