Berkah Pedagang Sate Babi Saat Kuningan, Putu Eka Bisa Raup Omzet Rp 3 Juta Sehari
Banyak dari mereka yang tak langsung pulang dan memilih menikmati kuliner yang dijajakan pedagang-pedagang di pinggiran pura
Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Irma Budiarti
Berkah Pedagang Sate Babi Saat Kuningan, Putu Eka Bisa Raup Omzet Rp 3 Juta Sehari
Laporan Wartawan Tribun Bali, M Firdian Sani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejumlah pedagang di seputaran Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, Bali terlihat ramai diserbu pengunjung, terutama umat Hindu yang selesai sembahyang di pura, Sabtu (3/8/2019).
Saat Kuningan, ribuan umat Hindu tampak memadati dan bergiliran memasuki pura untuk bersembahyang.
Banyak dari mereka yang tak langsung pulang dan memilih menikmati kuliner yang dijajakan pedagang-pedagang di pinggiran pura.
Hal itu tentunya menjadi berkah tersendiri, tak terkecuali bagi Putu Eka, pedagang sate babi, yang berjualan selepas bersembahyang bersama ibunya, Desak.
Ada berbagai macam pedagang, mulai dari pedagang mainan, minuman dan makanan yang menjajakkan dagangannya di pinggiran jalan dekat pura.
Putu mulai membuka dagangannya sejak pukul 11.00 siang. Selain sate babi, ia juga menjual aneka sayur dan lontong.
"Iya saya jual sayur, cuma sudah habis duluan. Sekarang tinggal satenya saja," ujarnya.
Ramainya pamedak yang sembahyang, tentu membuat jualannya makin laris dibanding hari biasanya.
Pengunjung tentunya membuat pembeli bertambah jika dibanding hari biasanya.
"Biasanya hari biasa kan gak terlalu ramai seperti sekarang, tapi hari Sabtu atau Minggu itu biasanya ada saja. Tapi Kuningan kayak gini paling ramai," ungkapnya.
Ia menyiapkan ratusan tusuk sate babi untuk memanjakan lidah pengunjung. Putu mengaku sudah menjual 200 tusuk sate.
"200, nanti saya bisa sampai malam di sini, bisa mungkin jam 12 kalau masih ramai," ujar pria asal Bangli ini.
Ia menjual sate babi seharga Rp 15 ribu per porsi, sudah dengan lontong.
Soal pendapatan, dengan berkaca dari tahun lalu, ia bisa meraup keuntungan hingga Rp 2 - 3 juta.
"Karena ramai bisa sampai Rp 2 atau 3 jutaan, tapi kalau sepi paling cuma Rp 500 ribu," katanya yang sudah 5 tahun berjualan di pinggiran Lapangan Puputan Badung ini.
(*)