Galang Dana Gotong Royong, Kongres V PDIP di Bali Habiskan Dana Rp 17,6 Miliar untuk Akomodasi

Galang Dana Gotong Royong, Kongres PDIP Habiskan Dana 17,6 Miliar Untuk Akomodasi

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wakil Bendahara Internal DPP PDIP, Rudianto Tjen mengatakan penyelenggaraan Kongres V PDIP di Bali ini pembiayaanya dilakukan secara gotong royong oleh para kader.

Bahkan, ia mengaku pihaknya sudah menutup penggalangan dana dari para kader tersebut.

"Kita galang dana secara gotong royong, dan sudah kita tutup, karena pendanaan kita sudah cukup," katanya saat saat jumpa pers di arena Kongres V PDIP di Bali, Rabu (7/8/2019).

Untuk itu, pihaknya tegaskan kepada para kader yang menjadi peserta kongres tidak boleh meminta sumbangan kepada siapapun.

DPP bahkan telah menyiapkan sanksi khusus apabila ada kader yang meminta sumbangan.

"Kemudian DPP telah menerbitkan surat kepada kader yang datang ke arena kongres tidak boleh ada anggota partai atau kader yang meminta sumbangan atas nama kongres kepada siapapun," ucap Anggota DPR RI itu.

Terkait biaya kongres sendiri, Rudianto tidak mau membeberkan secara blak-blakan.

Ia hanya menyebut untuk akomodasi para peserta saja menghabiskan total Rp 17,6 miliar.

"Totalnya kita habis belasan miliar, itu untuk hotel Rp 17,6 miliar, termasuk akomodasi kita siapkan semua," ungkapnya.

Biaya tersebut dihabiskan untuk memesam 1. 200 kamar yang tersebar di 13 hotel di kawasan wisata Sanur dan Kabupaten Badung, terutama jalur dari Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta menuju Inna The Grand Bali Beach.

13 hotel tersebut di antaranya, yakni Inna Grand Bali Beach, Swiss-Belhotel Resort, Mercure Hotel Sanur, Prime Plaza Sanur, Sri Phala, Puri Dalem Hotel, Cakra, Vasini, Mega Hotel, Harris Hotel Kuta Galleria, Dvarree Diva Hotel Kuta, Golden Tulip Jineng Resort Sunset Road, dan Harris Hotel Sunset Road.

"Kita ada 13 hotel sediakan, dengan 1.200 kamar," jelasnya.

Di sisi lain Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengingatkan kepada para kader yang menjadi petugas partai untuk tidak menyalahgunakan kekuasaannya melalui arena Kongres V PDIP di Bali itu.

"Kami ingatkan para petugas partai utamanya legislatif dan eksekutif partai untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan," katanya.

Ia juga mengaku bahwa laporan keuangan penyelenggaraan Kongres V PDIP di Bali ini untuk diaudit sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat.

"Ini karena akan kita laporkan untuk diaudit sebagai bahan laporan," jelas dia.

(*)