Berita Denpasar
Ringankan Beban Umat Hindu Bali, 180 Orang Ikut Metatah Hingga Menek Kelih PHDI Denpasar
I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan jika sektor kehidupan harus diselesaikan dengan paras paros sarpanaya, salunglung sabayantaka.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sabtu 27 September 2025, PHDI Kota Denpasar menggelar upacara matatah, mawinten dan menek kelih.
Kegiatan ini digelar di Pura Lokanatha Lumintang Denpasar, Bali.
Sebanyak 180 orang mengikuti kegiatan matatah, mawinten Saraswati dan menek kelih ini.
Ketua PHDI Denpasar, I Made Arka, menjelaskan bahwa persiapan upacara matatah, mawinten, dan menek kelih telah dilakukan dua bulan sebelumnya.
Baca juga: UPACARA Dipuput Tujuh Pinandita, PHDI: 283 Orang Menek Kelih, Pawintenan Saraswati & Metatah Massal
Pihaknya berharap agar pelaksanaan upacara ini membawa kebahagiaan bersama.
Di samping itu juga menekankan tugas PHDI untuk mensosialisasikan visi misi sebagai pengayah umat, menjalankan kegiatan dengan landasan ajaran agama Hindu.
"Kami juga merangkaikan dengan penyerahan sembako kepada perwakilan korban banjir di Kota Denpasar," paparnya.
Wakil Wali Kota, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan jika sektor kehidupan harus diselesaikan dengan paras paros sarpanaya, salunglung sabayantaka.
"Semua persoalan yang kita hadapi, mari kita selesaikan bersama-sama secara bergotong royong dan Menyama Braya," ujar Arya Wibawa.
Arya Wibawa berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Metatah massal yang digelar oleh PHDI Denpasar dapat meringankan beban masyarakat, khususnya umat Hindu, dalam melaksanakan upacara metatah, menek kelih dan pawintenan.
Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat melakukan upacara yadnya dengan lebih mudah dan terjangkau, tanpa harus memikirkan biaya yang mahal.
"Kegiatan ini juga dapat membantu melestarikan kearifan lokal dan tradisi Hindu di Bali, serta memperkuat komunitas umat Hindu di Denpasar. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritual dan sosial yang positif," ujarnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.