Kongres V PDIP di Bali
Kata Pengamat Soal Regenerasi Kepemimpinan Dalam PDI Perjuangan, Tinggal Tunggu Waktu
Dalam partai besar sekaliber PDI Perjuangan yang memiliki ideologi kuat, proses regenerasi kepemimpinan memang membutuhkan waktu.
Kata Pengamat Soal Regenerasi Kepemimpinan Dalam PDI Perjuangan, Tinggal Tunggu Waktu
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar kongres kelima yang dihelat pada tanggal 8-10 Agustus 2019, di Bali.
Kongres V PDIP tersebut mengambil tema "Solid Bergerak untuk Indonesia Raya dengan subtema PDI Perjuangan menuju Partai Pelopor dan Modern".
Dalam Kongres V ini, Megawati Soekarnoputri akan dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan mandataris periode 2019-2024.
Ketua umum mandataris merupakan hasil aspirasi kader seluruh tingkatan.
Yang menarik untuk dicermati, tentu saja posisi Megawati sebagai ketua umum partai terlama di Tanah Air.
Sejak PDI Perjuangan didirikan 1999 lalu, Megawati tercatat sudah 20 tahun menjadi pemimpin partai.
Jika putri Bung Karno itu kembali dikukuhkan sebagai ketua umum dalam Kongres V mendatang, maka Presiden RI kelima itu akan memperpanjang masa jabatan untuk lima tahun ke depan.
• Disaksikan Megawati, Tari Gandrung Banyuwangi Ramaikan Kongres PDIP di Bali
• Pilkada Serentak 2020, PDIP Targetkan Kemenangan di Atas 60 Persen
• Dibuka Megawati, Jokowi Akan Sampaikan Sambutan Sebagai Kader dan Presiden di Kongres V PDIP di Bali
Menurut pengamat politik senior J. Kristiadi, tidak ada yang salah dengan lamanya kepemimpinan Megawati di PDI Perjuangan.
Dalam partai besar sekaliber PDI Perjuangan yang memiliki ideologi kuat, proses regenerasi kepemimpinan memang membutuhkan waktu.
Sosok Mega yang kharismatik, yang telah membesarkan dan menuntun PDI Perjuangan hingga meraih kejayaan, juga tidak mudah digantikan figur lain, termasuk oleh putra-putrinya sendiri.
Namun, Kristiadi meyakini, regenerasi cepat atau lambat hanya soal waktu saja, dan Kongres V PDI Perjuangan ini nampaknya menjadi langkah awal yang serius bagi Megawati untuk persiapan proses regenerasi tersebut.
Sejatinya banyak jalan bagi Megawati untuk mempersiapkan penggantinya, setidaknya untuk lima tahun mendatang.
Yang jelas, agaknya figur yang hendak disiapkan Mega tidak boleh lepas dari trah Soekarno.
Sebab apabila mendengar kata PDI Perjuangan, pasti langsung membayangkan sosok Soekarno.