Kongres V PDIP di Bali
PDIP Akan Kembalikan Mapel Pancasila ke Kurikulum Pendidikan, dari PAUD hingga Kampus
hasil sidang rekomendasi Komisi I mengenai ideologi dan Trisakti di Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Rizki Laelani
PDIP Akan Kembalikan Mapel Pancasila ke Kurikulum Pendidikan, dari PAUD hingga Kampus
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana mengembalikan mata pelajaran Pancasila ke berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi (PT).
Hal ini menyusul terkuaknya hasil sidang rekomendasi Komisi I mengenai ideologi dan Trisakti di Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar, Jum'at (9/8/2019).
“Rekomendasi Komisi I adalah, satu, Pancasila itu harus dikembalikan menjadi mata pelajaran sejak dini. Sejak di PAUD, TK, sampai perguruan tinggi dengan tingkatannya masing-masing,” kata Ketua Panitia Pengarah (Steering Committe) Kongres V PDIP, Djarot Saiful Hidayat.
Djarot yang ikut langsung dalam sidang komisi itu mengatakan, dengan dikembalikannya mata pelajaran Pancasila, seluruh warga negara dididik sejak awal.
Dengan begitu diharapkan nantinya jangan sampai ketika warga negara masih kecil malah ditanamkan paham untuk saling membenci satu sama lain.
• BREAKING NEWS! Ini Wajah Tersangka Pembunuh Ni Putu Yuniawati, Diciduk di Manado
• Pengakuan Made Urip Terkait Hubungannya dengan Nyoman Dhamantra yang Dicokok KPK
Mengingat, kata Djarot, sekarang ini paham-paham seperti itu justru sudah masuk ke berbagai macam institusi, seperti TNI, Polri, ASN hingga BUMN
Ke depan pemerintah harus semakin berani dan tegas dalam menindak pihak-pihak yang membawa paham yang melawan atau anti Pancasila.
“Gampang menindak tegasnya, kalau ASN ya dipecat. Kalau ada yang tidak mau mengakui Pancasila, dia tidak boleh hidup di sini. Suruh saja keluar. Rekomendasi-rekomendasi ini tadi dibicarakan di Komisi I,” jelas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Selain itu, lanjut Djarot, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dibentuk oleh Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan lebih diperkuat.
Penguatan itu dengan membuat konten sesuai kelompok sasarannya agar ideologi Pancasila mudah dipahami, termasuk memasukkan Pancasila ke dalam kurikulum.
Selain itu juga mengaktifkan Badan Kesbang Linmas dan guru-guru, baik guru di sekolah negeri, swasta, maupun guru di sekolah agama yang diorganisir Kementerian Agama.
Djarot yang pernah maju di Pilkada Sumut ini mengatakan, Komisi I terkait ideologi dan Tri Sakti sebetulnya adalah jiwa partai.
Terlebih, tantangan ke depan bagi seluruh kader tidak lain meneladani ideologi Pancasila, khususnya dalam membangun masyarakat Indonesia yang berketuhanan sehingga muncul toleransi di dalamnya.
Sebab, menurutnya, dengan toleransi maka perbedaan pilihan dalam demokrasi tidak perlu lagi dibumbui dengan ujaran kebencian, caci maki, fitnah, maupun hoax.