Lulusan Seni Pedalangan Temukan Alat Pengubah Air Jadi Bahan Bakar Terbarukan dalam 3 Hari

Alat yang diciptakan Wawan itu mengurai hidrogan dan oksigen, untuk selanjutnya diubah menjadi energi terbarukan.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/MUHAMMAD FREDEY MERCURY
Wawan (kanan) ketika menunjukkan cara menggunakan alat pengubah air menjadi bahan bakar pada Selasa (13/8/2019). 

Cara kerja alat utamanya dengan memasukkan air tawar kedalam tabung reactor serta dicampur dengan katalis.

“Katalis merupakan suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu. Katalis ini berupa garam dapur, soda kue, potassium dan sebagainya yang ramah lingkungan,” papar bapak lima anak ini.

Tabung reactor yang telah dicampur katalis, selanjutnya dialiri listrik DC (Direct Current) untuk menghidupkan reactor.

Wawan mengatakan hydrogen hasil penguraian itu tidak bisa langsung digunakan, dan harus dimasukkan kedalam air untuk proses pemurnian.

“Besar kecilnya api tergantung dari besarnya reactor, serta keseimbangan volt dan ampere. Apabila tidak melalui proses pemurnian dan langsung digunakan, bisa menyebabkan ledakan,” ujarnya.

Pembuatan alat tersebut hanya membutuhkan waktu selama tiga hari.

Meski tergolong singkat, dirinya tidak memungkiri sempat gagal sebanyak dua kali, lantaran meledak.

Namun, ia menegaskan ledakan yang terjadi tidak berbahaya, lantaran tidak menimbulkan api, melainkan hanya suara keras.

Secara sederhana, biaya pembuatan alat mencapai Rp 500 ribu.

Wawan mengatakan alat sejenis sudah banyak digunakan khsusunya diluar Bali, untuk kendaraan bermotor.

Sedangkan di wilayah Bangli, Wawan mengaku alat temuannya banyak diminati oleh kalangan peternak ayam, untuk digunakan sebagai penghangat suhu kandang ayam.

“Besar-kecilnya pengeluaran tergantung dari luas kandang. Rata-rata untuk peternak kecil, dalam 10 hari membutuhkan biaya Rp 2 hingga Rp 6 juta."

"Pemanfaatan alat ini tidak akan saya jual, melainkan dengan system sewa. Nantinya akan saya rekrut anak-anak yang belum bekerja sebagai operator yang mengecek setiap hari. Kedepannya alat ini bisa juga digunakan untuk kompor air. Sebab dengan satu liter air mampu memenuhi kebutuhan selama setengah hari,” jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved