HUT Kemerdekaan RI

Begini Sosok 2 Wakil Bali di Paskibraka 2019, Agung Sanggra Belajar Tari Bali Demi Lolos Paskibraka

Dua di antara anggota Paskibraka 2019 ini adalah I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari dan I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata

Editor: Ady Sucipto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota Paskibraka dari Bali, Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari, mencium bendera Merah Putih saat mengikuti upacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA -- Dua bus besar yang membawa 68 anggota Paskibraka 2019 masuk area PP-PON Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (14/8) sore.

Rombongan bus bertuliskan 'Paskibraka 2019' di kaca depan ini baru tiba dari Istana Negara.

Para Paskibraka selesai melakukan gladi kotor jelang upacara peringatan HUT Ke-74 Republik Indonesia.

Berhenti di halaman Aula Wisma Soegondo Djojopoespito, 68 anggota Paskibraka turun secara teratur. Sebagian dari mereka tampak baru terbangun dari tidurnya.

Seorang pembina Paskibraka lalu menginstruksikan semua anggota Paskibraka duduk lesehan di sebuah lorong gedung Wisma Soegondo Djojopoespito.

Di situ, mereka mendapatkan wejangan khusus dan cerita tentang nilai-nilai Pancasila, persatuan dan kesatuan, jiwa nasionalisme dan penghargaan kepada jasa-jasa pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Dua di antara anggota Paskibraka 2019 ini adalah I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari dan I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata. Keduanya berasal dari Provinsi Bali.

I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata (16) atau akrab dipanggil Sanggra ini berbagi kisah perjuangananya untuk lolos ke tahap seleksi nasional sebagai Paskibraka 2019.

Selain porsi latihan fisik yang ditambah, siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Mendoyo, Jembrana, ini harus belajar sebuah kesenian yakni tari Bali.

Sebab, satu dari sekian syarat lolos menjadi Paskibraka adalah bisa menunjukkan budaya asal.

"Bagi yang pintar menari ya menari. Kalau pintar menyanyi ya menyanyi. Kalau Sanggra menari. Belajar menari karena Sanggra tidak pernah menari. Saat ikut seleksi saya belajar menari," ungkap Sanggra kepada Tribun Bali.

Putra dari pasangan I Gusti Agung Komang Sunarta dan Luh Putu Suadi ini sempat mempertanyakan maksud diadakan seleksi kesenian sebagai syarat menjadi Paskibraka.

Sanggra mendapat jawaban dalam pelatihan baris-berbaris ada ketukan langkah dan tempo.

Hal yang sama juga ditemukan dalam menari sekaligus untuk melestarikan budaya.

"Jadi kalau di sini ditanya apa budaya Bali, kalau tidak tahu kan malu juga," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved