HUT Kemerdekaan RI

Tahukah Anda Bahwa Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 Diketik Dengan Mesin Ketik Milik Tentara Nazi

Kembali ke belakang, Proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disambut dengan sama meriahnya pada hari Jumat, 17 Agustus 1945.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Foto karya Frans Mendur
Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta 

Awalnya rumah Djiaw Kie Song akan dijadikan lokasi pembacaan teks proklamasi.

Namun rencana ini akhirnya dibatalkan karena Ahmad Subardjo meminta Soekarno dan Hatta membacakannya di Pegangsaan Timur Jakarta.

2. Teks Proklamasi diketik dengan mesin ketik milik Angkatan Laut tentara Nazi

Melansir dari Kompas.com dan Tribunnews, teks proklamasi kemerdekaan Indonesia rupanya pertama kali diketik dengan mesin ketik milik tentara Nazi Jerman.

Lebih tepatnya, mesin ketik tersebut dipinjamkan oleh seorang perwira angkatan laut Nazi Jerman kepada bangsa Indonesia.

Mesin tik itu dipinjamkan ketika teks proklamasi disusun di rumah Laksamana Tadashi Maeda.

Ketika itu, naskah proklamasi yang ditulis oleh Soekarno rencananya akan dicetak, namun rupanya Laksamana Maeda tak memiliki mesin tik.

Mengetahui hal tersebut, Laksamana Maeda pun memerintahkan pembantunya, Satzuki Mishima untuk mencari mesin tik.

Satzuki Mishima kemudian pergi ke kantor militer Jerman dengan menggunakan mobil jip untuk meminjam mesin tik.

Di kantor militer Jerman, Satzuki Mishima mendapatkan pinjaman mesin tik dari seorang perwira angkatan laut Nazi Jerman bernama Mayor Kandelar.

Mesin tik tersebut pun digunakan Sayuti Melik dan BM Diah untuk mengetik naskah Proklamasi.

3. Tanggal 17 Agustus dipilih karena Soekarno mengaku percaya mistik

Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com dan buku '17-8-45, Fakta, Drama, Misteri' yang ditulis Hendri F Isnaeni, Soekarno pernah mengungkap alasannya memilih tanggal 17 sebagai hari kemerdekaan.

Dalam buku '17-8-45, Fakta, Drama, Misteri', Soekarno mengaku dirinya memilih tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari pembacaan proklamasi kemerdekaan dikarenakan adanya unsur mistik.

Soekarno mengaku dirinya percaya pada mistik dan mencampurkan kepercayaan klenik jawa kuno dengan momen bersejarah dalam sejarah islam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved