BREAKING NEWS! Warga Dikejutkan Tangisan Nengah Parta, Sebut Anaknya Tenggelam di Danau Batur
Masyarakat Desa Buahan, Kintamani dikejutkan dengan tangisan I Nengah Parta, Selasa (20/8/2019).
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Masyarakat Desa Buahan, Kintamani dikejutkan dengan tangisan I Nengah Parta, Selasa (20/8/2019).
Usut punya usut, tangisan pria 70 tahun itu lantaran menduga anaknya, I Wayan Sukarsa tenggelam saat memasang jaring.
Informasi yang dihimpun, Parta dan Sukarsa merupakan petani ikan di wilayah Danau Batur.
Pemasangan jaring di pinggiran danau merupakan akitvitas rutin, yang dilakukan tiap hari sejak pukul 05.00 Wita hingga pukul 07.00 Wita.
Aktivitas ini juga dilakukan dengan menggunakan sampan tradisional.
Pun demikian dengan pagi ini. Keduanya bersama petani ikan di sekitar juga melakukan pemasangan jaring secara terpencar.
Namun sekitar pukul 07.00 Wita, petani yang ikut memasang jaring dikejutkan dengan tangisan Parta.
Dan ketika ditanya, pria asal Dusun Buahan, Desa Buahan itu menjelaskan jika ia hanya mendapati sampan anaknya tanpa tuan.
Ia menduga, anaknya jatuh ke danau.
Mendengar hal tersebut, petani lainnya panik. Beberapa dari mereka meminta bantuan ke daratan untuk melaporkan kejadian ini pada kepala desa Buahan.
Di samping juga melaporkan pada BPBD Bangli untuk membantu upaya pencarian.
Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Bangli, I Wayan Karmawan saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Diungkapkan bahwa pihak dia menerima laporan dari kepala desa setempat sekitar pukul 10.00 wita, untuk mendatangkan Basarnas Denpasar.
Di lain sisi, Karmawan mengakatan warga secara bergotong royong bersama Polairud Polres Bangli, berusaha mencari korban.
"Warga berupaya menyusuri pinggiran danau tempat korban terkhir memasang jaring. Ini dilakukan sembari menunggu Tim Basarnas datang," ujarnya.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, beber Karmawan, sejatinya Wayan Sukarsa sangat pandai menyelam.
Hanya saja saat kejadian korban memakai sepatu boat, yang disinyalir menyulitkan korban dalam berenang.
"Hingga kini proses pencarian masih dilakukan, dengan harapan korban dapat terselamatkan," ucapnya. (*)