Sejumlah Luka Dibungkus Plastik, Ini Penjelasan Dokter Dudut Pada Jasad Sang 'Jenderal'

Sejumlah Luka Dibungkus Plastik, Ini Penjelasan Dokter Dudut Pada Jasad Sang 'Jenderal'

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jasad Mr X yang ditemukan membusuk di sebuah kamar kos di Jalan Penyaringan III no 21, Sanur, Densel, Minggu (1/9/2019), tiba di RSUP Sanglah.

Meski tanpa identitas, warga biasa menyebutu nama jenderal pada penghuni kosan yang diketahui sudah meninggal.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Dudut Rustyadi telah melakukan tindakan Pemeriksaan Luar (PL) kepada jenazah.

Ia mengatakan melakukan pemeriksaan pada pukul 11.38 Wita.

"Baru dilakukan pemeriksaan luar saja, jenazah sudah membusuk, ada luka lecet kecil-kecil di lutut. Untuk autopsinya masih menunggu permintaan dari polisi," katanya.

• Video Panas Viral, Kata Kunci Banjarmasin Banyak Dicari di Google

• Bunga pun Impor, Ini Curhatan Didon Tentan Bunga Lokal Bali

• Timnas U-22, Bali United, dan PSIM Yogyakarta Akan Unjuk Gigi di Trofeo Hamengkubuwono 2019

Diberitakan sebelumnya, jasad Mr X tak bernyawa di dalam kamar kos di jalan Penyaringan III no 21, Sanur, Densel, Minggu (1/9/2019).

Diketahui sebelum ditemukan tewas, korban tidak pernah keluar kos selama sembilan hari dikarenakan menderita penyakit kencing manis.

Pemilik kos, I Wayan Sampun mengatakan saat itu ia dihubungi oleh penjaga kos bahwa di dalam kamar korban mengeluarkan aroma yang tidak sedap.

"Sekitar pukul 08.30 WITA, mencium bau busuk. Setelah itu saya dan saksi lainya serta Kepala Lingkungan mendobrak jendala kamar kos korban. Pada saat masuk, korban sudah tak bernyawa," ujarnya.

"Korban biasa dipanggil Jenderal dan memang sekitar 9 hari tidak pernah keluar kos karena sakit," imbuhnya.

Saat dihubungi Tribun-Bali.com, Kapolsek Densel Kompol Nyoman Wirajaya membenarkan kejadian tersebut.

Korban dengan identitas Mr X (65) ditemukan tewas dengan kondisi telanjang dada, kaki sebelah kanan terlihat kurus.

"Korban tersebut identitasnya masih belum jelas alias Mr X. Tidak ada indikasi dibunuh atau kekekarasan."

"Kejadian ini memang murni karena korban mengalami penyakit kenjing manis dan tidak pernah diobati."

"Memang sebelum diketahui tewas, korban tidak pernah keluar selama 9 hari. Luka-lukanya saja dibungkus dengan kantong plastik," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Denpasar, Ida Bagus Joni Ari Wibawa mengatakan, ia mengerahkan personil untuk mengevakusi korban.

"Kami evakuasi korban menuju RSUP Sanglah," ucapnya. (*)