Berawal dari Pengakuan Bocah 9 Tahun, Anak-anak di Desa Saba Gianyar Dilarang Main Sendiri
Dalam menyikapi keresahan masyarakat, pihaknya bersama Bamas dan Babinsa Desa Saba akhirnya mengonfirmasi kejadian tersebut pada korban,
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Rizki Laelani
Selama ini, kata dia, aktivitas di kawasan tersebut memang relatif sepi.
Biasanya anak-anak melintas di kawasan tersebut untuk bermain layangan.
Sementara korban ketika itu tengah bermain sepeda sendirian.
“Korban mengatakan tidak sadarkan diri. Saat mau dibawa kabur, sepeda motor pelaku mengalami tabrakan di selatan Balai Banjar Banda."
"Korban berhasil diselamatkan, sementara pelaku pergi karena saat itu tidak ada yang tahu saat itu ada upaya penculikan."
"Sebab korban baru menceritakan pada bapaknya jauh setelah kejadian,” ungkapnya.
Merta mengatakan, hingga saat ini masyarakatnya masih resah terhadap pengakuan GDMP.
Selaku prajuru pihaknya akan merapatkan langkah yang akan dilakukan dengan krama banjar.
Namun untuk saat ini, pihaknya mengimbau pada setiap orangtua untuk lebih mengawasi anak-anaknya saat bermain.
Orangtua pun harus melarang anak-anak mereka melintas atau bermain di areal sepi secara sendirian atau berdua.
Setiap kegiatan anak-anak, harus dilakukan secara beramai-ramai untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
“Nanti kami akan adakan paruman untuk mengambil langkah-langkah."
"Kami mengimbau supaya anak-anak tidak dibiarkan sendirian saat di jalan atau di tempat bermain, berdua pun jangan."
"Kalau bisa, harus ramai-ramai, supaya tak terjadi hal yang tak diinginkan,” imbaunya. (*)