Kapten Kapal Lolos dari Maut, Bergelantungan di Tebing & Tubuh Terus Dihantam Ombak Devil Tears

Destinasi wisata Pantai Batu Belek atau Devil Tears, Nusa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, kembali makan korban.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
dok ist/Tribun Bali
Lokasi kejadian speed boat terbalik di Devil Tears Nusa Lembongan (Kiri), sejumlah petugas mengevakuasi korban kecelakaan speed boat terbalik, Senin (16/9/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Destinasi wisata Pantai Batu Belek atau Devil Tears, Nusa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, kembali makan korban.

Dua orang wisatawan meninggal dunia setelah boat yang mereka tumpangi terbalik dihantam gelombang ganas, Senin (16/9).

Sementara kapten kapal, Suadak (35), lolos dari maut secara dramatis.

Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Klungkung Made Sudiasa menjelaskan, saat kejadian speedboat dengan nama lambang " Nagasima-Go"  tersebut mengangkut dua penumpang dan seorang kapten.

Diperkirakan kedua wisatawan akan snorkling.

"Informasi dari Balawista, speedboat itu terhempas gelombang tinggi saat melintas di perairan Devil Tears," ujar Made Sudiasa, kemarin.

Sementara Kapolsek Klungkung Kompol Komang Reka Sanjaya mengungkapkan, speedboat "Nagasima-Go" tersebut berangkat dari Pantai Jungutbatu dengan kapten kapal, Suadak, asal Banyuwangi, Jawa Timur.

Suadak hendak mengantarkan dua wiasatawan yakni Caval Heir O Biron (48) asal Brasil, dan Victor Johannes Allers (43) asal Afrika Selatan, untuk berkeliling mengitari Pulau Lembongan.

Sekitar pukul 10.15 Wita, mereka tiba di perairan Devil Tears. Tiba-tiba kemudian datang ombak besar yang mengantam boat dengan kapasitas 10 orang tersebut.

"Saat dihantam ombak itu, boat langsung terbalik. Semua penumpang, termasuk kaptel kapal tercebur ke laut," ujar Reka Sanjaya.

Kejadian ini pun disaksikan oleh warga dan wisatawan yang kebetulan berwisata di Devil Tears. Proses penyelamatan berlangsung menegangkan.

Bergelantungan di Tebing

Kapten kapal, Suadak, yang bisa berenang berkali-kali berusaha ke tebing.

Hanya saja tubuhnya terus terhantam ombak tinggi dan tumbuhnya terombang-ambing gelombang besar.

Sementara kedua wisatawan terus dihantam ombak tinggi hingga kehabisan napas.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved