Jangan Biarkan Anak Bermain Gadget Terlalu Dini! Ini Waktu yang Tepat Menurut Kak Seto

Dampak negatif gadget terhadap anak tergolong banyak. Di antaranya, anak menjadi cepat frustasi dan emosinya cepat meningkat.

Editor: Widyartha Suryawan
pixabay/StockSnap
Ilustrasi anak bermain gadget 

TRIBUN-BALI.COM - Saat ini hampir semua kalangan mengalami ketergantungan pada gadget.

Bahkan, tak sedikit di antara kita yang langsung merasa panik ketika sebentar saja gadget tidak dalam genggaman.

Sebelum tidur main gadget. Begitu bangun lagi, main gadget lagi.

Lalu, bagaimana dengan anak-anak? Kapan waktu yang tepat bagi anak-anak untuk bermain gadget?

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan, waktu yang tepat untuk mengenalkan anak pada gadget adalah saat anak memasuki kelas V atau VI Sekolah Dasar.

“Secara psikologi, anak kelas 5-6 SD, sudah matang dan bisa menguasai diri. Psikososialnya juga sudah terbentuk,” kata Seto kepada  seusai Gerakan Nasional #JamMainAnak di Bandung, Selasa (25/9/2019), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Pria yang akrab disebut Kak Seto ini menjelaskan, selain memiliki manfaat, gadget juga membawa dampak buruk. 

Dalam penelitian yang dilakukannya bersama timnya, dampak negatif gadget terhadap anak tergolong banyak. Di antaranya, anak menjadi cepat frustasi dan emosinya cepat meningkat.

“Misal anak 2,5 tahun main gawai. Begitu baterai habis, dia nangis dan marah-marah,” ungkap Seto.

Anak yang terlalu dini mengenal gawai biasanya ingin serba cepat, mengambil jalan pintas, karena semua diperoleh dengan mudah.

Seto menyebutnya dengan “terbiasa tidak melalui proses dan tidak melalui perjuangan”.

Kondisi ini membuat anak-anak pun menjadi individualis.

“Bahkan bisa mengarah ke autis, karena ga bisa komunikasi dan bersosialisasi,” kata dia.

Terapi yang bisa dilakukan adalah dengan bermain bersama. Anak diberi apresiasi dan penghargaan oleh manusia, bukan robot.

Yang perlu diingat, anak merupakan peniru yang ulung. Jika orangtua ingin anak tidak tergantung kepada gawai, maka jangan gunakan gawai di hadapan anak.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved