Pilkada Serentak 2020

Pilkada Serentak 2020 di Bali, Demokrat Ajak Parpol Bersatu Lawan PDIP

Jelang Pilkada Serentak 2020, dinamika politik semakin dinamis. Berbagai partai mulai mempersiapkan mesin politiknya menghadapi pesta rakyat lima

Penulis: Ragil Armando | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN BALI/RIZKI LAELANI
Ilustrasi Pilkada serentak 2020 di Provinsi Bali. 

Bila perlu NasDem akan membela kotak kosong ketimbang memaksakan koalisi dengan parpol besar yang belum tentu figurnya bagus, sepaham dengan garis perjuangan NasDem dan diterima rakyat.

"Kalau pun toh misalnya di sejumlah kabupaten itu kita tidak mendapatkan jumlah kursi yang cukup dengan kawan-kawan koalisi lainnya ya kami mau dorong calon independen," tegasnya.

Gunastawa mengatakan di Pilkada 2020 mendatang NasDem hanya bisa mengusung calon secara mandiri di Pilkada Karangasem.

Sementara di Pilkada Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Denpasar, NasDem harus berkoalisi.

Di Denpasar, misalnya, NasDem hanya punya 3 kursi dari total 45 kursi legislatif atau kuasai 6,67 persen suara parlemen.

Artinya, NasDem masih kekurangan 6 kursi DPRD Denpasar atau 13,33 persen suara parlemen untuk memenuhi syarat minimal 20 persen buat usung paket calon.

Sedangkan di Jembrana, NasDem bahkan gagal raih satu kursi pun.

Walaupun harus berkoalisi, NasDem akan berusaha dulu berproses dengan menengok figur yang diusung koalisi nanti.

Kalau tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan NasDem tentang figur calon kepala daerah, maka mendukung kotak kosong tidaklah hal tabu.

"Kalau pun toh misalnya independen nggak ada, ya kita dukung kotak kosong," tukas dia. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved