Ini Jawaban Berbeda Cok Ace dan GPS Ketika Ditanya Terkait Calon Menteri Jokowi
Sebelumnya santer terdengar kabar, Jokowi memang membidik seorang dari Bali. Hal ini mengingat Bali menyumbang suara 90 persen lebih saat Pilpres
Penulis: Ragil Armando | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - WAKIL Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, menegaskan dirinya tak menjadi menteri di kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang rencananya akan diumumkan hari ini, Senin (21/10/2019).
Padahal sebelumnya panglingsir Puri Ubud ini digadang-gadang bakal jadi Menteri Pariwisata menggantikan Arief Yahya.
Sementara itu, nama Gede Pasek Suardika (GPS) disebut-sebut menjadi Wakil Menteri (Wamen) Kehutanan, Agraria, dan Tata Ruang mendampingi Menteri Andi Amran Sulaiman.
• 8 Sisi Lain Pelantikan Joko Widodo dan Maruf Amin yang Mungkin Belum Kamu Ketahui, Ada Nasi Goreng
• Banyak Wajah Baru di Kabinet Jokowi-Maruf, Ini Bocorannya
• Inilah Bocoran Terbaru Daftar Menteri Yang Akan Diumumkan Pagi Ini, Fadli Zon Membantah
Sebelumnya santer terdengar kabar, Jokowi memang membidik seorang dari Bali.
Hal ini mengingat Bali menyumbang suara 90 persen lebih saat Pilpres 2019.
"Memang ada dari usulan teman-teman memunculkan nama saya," kata Cok Ace saat dihubungi Tribun Bali, Minggu (20/10/2019).
Namun ternyata, sebelum ditetapkan menjadi calon menteri. Cok Ace telah lebih dulu menolaknya.
"Untuk apa saya dipilih, orang saya ga mau juga. Sudah komitmen di Bali," ujarnya tertawa.
Bahkan Cok Ace mengaku berbicara langsung kepada pihak yang memiliki akses ke istana ihwal penolakannya ini.
Ia menyadari banyak pihak yang mengharapkan dirinya ke pusat, khususnya menjadi Menpar untuk memajukan pariwisata Indonesia dan Bali ke depannya.
Namun Cok Ace tetap kukuh ingin di Bali.
Pria yang juga Ketua PHRI Bali ini beralasan ingin menyelesaikan pengabdiannya di Bali.
Baginya masih banyak persoalan Bali yang perlu ditangani bersama Gubernur Wayan Koster.
"Biar saja saya di Bali menyelesaikan pengabdian. Baru setahun ngayah," tegas kader PDIP Bali ini.
Cok Ace juga tidak mengetahui siapa nama menteri dari Bali.
"Sebab ini tertutup sekali dan sangat privat," ujarnya.
Ia yakin informasi yang bocor pun, kebenarannya tidak pasti.
Terpisah, Pasek Suardika memilih menjawab santai terkait peluang dirinya masuk kabinet Kerja Jilid II.
Menurut GPS, namanya disebut-sebut dalam menduduki kursi Wamen Kehutanan, Agraria, dan Tata Ruang hanya rumor di media sosial.
"Sampai sekarang kan belum ada diumumkan apa-apa. Kalau di medsos kan beraneka macam adanya," katanya sambil tertawa saat dikonfirmasi Tribun Bali, Minggu (20/10/2019).
Saat disinggung apakah dirinya sempat mendapat telepon dari istana.
GPS justru menjawab secara berkelakar.
Ia mengaku hanya ditelpon oleh sales marketing bank untuk menawarkan kartu kredit.
"Baru dari kartu kredit bank saja nawarkan program layanan keuangan," katanya sembari tertawa terbahak-bahak.
Selain Cok Ace dan GPS, sejumlah nama juga digadang-gadang jadi menteri dari Bali.
Di antaranya Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, anggota DPR RI I Made Urip, politisi NasDem I Gusti Putu Artha, dan staf khusus Presiden Jokowi, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana.
Namun dari sejumlah calon ini, saat dikonfirmasi tadi malam semuanya mengaku belum tahu apakah akan jadi menteri atau tidak.
"Masih gelap, coba tanya ke PDIP," kata Gusti Putu Artha.
Hal senada diungkapkan Ari Dwipayana.
“Saya belum tahu,” singkatnya. (*)
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNBALI