Berita Banyuwangi

Sulitnya Medan, Pemadaman Kebakaran Pegunungan Ijen Mulai Pakai Helikopter 

Helikopter pemadam mulai beroperasi di kawasan Pegunungan Ijen, Banyuwangi, Minggu (27/10/2019).

haorrahman
Helikopter pemadam mulai beroperasi di kawasan Pegunungan Ijen, Banyuwangi, Minggu (27/10/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Helikopter pemadam mulai beroperasi di kawasan Pegunungan Ijen, Banyuwangi, Minggu (27/10/2019).

Helikopter dari BNPB itu akan melakukan water bombing alias pengeboman air di kawasan yang masih terbakar.

Menyusul dikirimkannya surat permohonan bantuan armada udara yang dilayangkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, terkait pemadaman kebakaran hutan lewat pengeboman air, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan satu helikopter pemadam.

Pemadaman lewat udara menjadi satu-satunya cara efektif untuk memadamkan api karena sulitnya medan.

"Minggu pagi helikopter telah beroperasi melakukan pemadaman. Terima kasih atas respons dari BNPB serta Pemprov Jatim, Gubernur Ibu Khofifah, yang turut membantu pengiriman armada udara untuk menagatasi kebakaran pegunungan Ijen," kata Anas.

Rekor Positif Lawan Barito Putera, Bali United Selalu Menang di Dipta, Akankah Terulang Malam Ini?

Setelah Menikah, Kini Syahrini Tinggalkan Pakaian Ketat

Anas telah menetapkan Status Tanggap Darurat penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan untuk kawasan Pegunungan Ijen, mulai 22 - 28 Oktober 2019.

Seiring dengan penerbitan status tersebut, Pemprov Jatim juga melakukan penetapan Status Tanggap Darurat untuk kawasan tersebut pula per tanggal yang sama. 

 
"Operasi ini mengacu pada status dan masa tanggap darurat dari Pemprov Jatim karena yang mengendalikan pihak Pemprov Jatim. Masa tanggap darurat yang ditetapkan provinsi sendiri mengacu pada penetapan kabupaten," jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Fajar Suasana.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Eka Muharram menjelaskan bahwa pada hari pertama ini, Minggu (27/10/2019), helikopter melakukan dua kali operasi.

Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini Minggu 27 Oktober 2019: Hati-hati dengan Program Dietmu, Aquarius!

Cuaca Panas, Kemenkes Sebut 2 Hal Ini Harus Diperhatikan

Operasi etape pertama dimulai sekitar pukul 07.30 hingga pukul 10.20. 

 
"Pada etape pertama tadi berhasil melakukan pengeboman di tujuh spot api di kawasan Gunung Merapi Ungup-ungup. Titik api yang terlihat sudah dibom air oleh petugas," kata Eka.

 
Pada etape dua yang dimulai pukul 12.00, lanjut Eka, helikopter akan mengarah ke Gunung Ranti.

"Etape dua rencananya fokus ke Gunung Ranti. Tadi ada pegawai Parhutani yang diajak ikut terbang. Gunung Ranti berada di bawah otoritas Perhutani," jelas Eka.

Suplai air diambil dari Selat Bali di sekitar Pantai Watudodol. Helikopter water bombing ini sekali terbang membawa air 4.000 liter air. Helikopter akan menembakkan air beberapa kali selama kurang lebih 3-4 jam.

Duel El Classico, Kapten Persib Bandung: Bobotoh Sulit Menerima Kekalahan dari Persija

Jelang Sumpah Pemuda, Polda Bali Sampaikan Pesan Perdamaian dari Bali untuk Papua

"Airnya kami ambilkan di Pantai Watudodol karena sejumlah faktor. Selain jaraknya paling dekat, di sana juga gelombangnya tidak terlalu tinggi. Kalau Pantai Boom masih tergolong tinggi ombaknya," jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved