Desa Penglipuran dan Desa Pemuteran Masuk Top 100 Desa Wisata Mendunia, Begini Keseruan di Desa Ini

Baru-baru ini empat desa wisata masuk Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia atau Sustainable Destinations Top 100.

Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN BALI/muhammad FREDEY MERCURY
Ramai - Suasana di objek wisata Desa Penglipuran belum lama ini. Sejumlah obyek wisata bakal dinaikkan biaya masuknya pada tahun 2020 mendatang. 

TRIBUN-BALI.COM - Sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau, Indonesia memiliki kekeyaan alam yang berlimpah.

Kekayaan alam, adat istiadat, suku, tradisi, dan budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

Bahkan banyak dari destinasi wisata di Indonesia yang dikenal dunia dan meraih beragam penghargaan.

Baru-baru ini empat desa wisata masuk Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia atau Sustainable Destinations Top 100.

Adapun empat desa wisata tersebut terdiri dari Desa Penglipuran (Bali), Desa Pemuteran (Bali), Desa Wisata Nglanggeran (Yogyakarta), dan Desa Pentingsari (Yogyakarta).

Penghargaan ini merupakan program tahunan Green Destinations Foundation yang bertujuan memamerkan cerita sukses dan praktik pariwisata berkelanjutan dari destinasi pariwisata di seluruh dunia.

Penasaran akan empat desa wisata tersebut? Yuk berkenalan lebih jauh:

1. Desa Penglipuran, Bali

Desa yang berisi masyarakat Bali Mula ini berada di dataran tinggi di sekitar kaki Gunung Batur, tepatnya di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, yang berjarak 45 kilometer dari Denpasar.

Suasana di desa tersebut amat tenang dan asri, selain itu juga udara yang sejuk karena berada di dataran tinggi.

Desa Penglipuran punya keunikan tersendiri.

Rumah-rumah penduduk di sana tampak seragam di bagian depan rumah.

Sepanjang lorong desa begitu rapih dan cantik karena arsitektur rumah yang khas.

Kamu bisa berjalan melalui lorong ini yang terus menanjak ke atas.

Desa ini menerapkan konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan sesama, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan) dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved