Polresta Denpasar Tertibkan 1004 Pelanggar Selama Satu Minggu Operasi Zebra Agung 2019

Kasat Lantas Polresta Denpasar AKP Adi Sulistyo Utomo mengatakan razia yang digelar di beberapa titik kerawanan menemukan seribu lebih pelanggar

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
Tribun Bali/ Ahmad Firizqi Irwan
Satlantas Polresta Denpasar saat menggelar razia gabungan Ops Zebra Agung 2019 di Lapangan Pameran Sesetan, Jalan Raya Sesetan, Denpasar, Bali, Selasa (29/10/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selama satu minggu dalam giat Operasi (Ops) Zebra Agung 2019 yang dilaksanakan dari tanggal 23 Oktober hingga 5 November 2019, Satlantas Polresta Denpasar temukan pelanggaran lalu lintas yang didominasi tidak melengkapi surat-surat berkendara.

Ditemui Tribun Bali di Lapangan Pameran Sesetan, Jalan Raya Sesetan, Denpasar, Bali, Selasa (29/10/2019) pagi, Kasat Lantas Polresta Denpasar AKP Adi Sulistyo Utomo mengatakan razia yang digelar di beberapa titik kerawanan menemukan sebanyak seribu lebih pelanggar.

"Sudah ada 1004 pelanggar sampai kemarin. Sementara untuk tegurannya, ada sekitar 20 sampai 30 yang ditegur karena tidak memakai helm, helm belum diklik, udeng, jilbab dan peci rata-rata itu yang ditegur," ujarnya.

"Pelanggaran masih didominasi tidak membawa surat-surat, tapi kalau kita hunting secara kasat mata kita melihat itu kebanyakan tidak menggunakan helm. Kalau kita bergerak di dekat sekolah, kita dapatkan anak-anak yang belum memiliki SIM," lanjut AKP Adi Sulistyo Utomo.

Adi mengatakan pihak Satlantas Polresta Denpasar tidak hanya melakukan peneguran saja dalam Ops Zebra Agung ini, tetapi juga melakukan penindakan kepada pengendara sepeda motor, mobil dan mini bus.

"Kita juga lakukan penindakan, baik sepeda motor dan mobil. Mobil kebanyakan kita tegur karena muatan yang tidak mengukur beratnya alias kelebihan muatan," katanya.

Selanjutnya kepada masyarakat ia pun mengimbau agar selalu mematuhi aturan berlalu lintas yang sudah ditetapkan.

Tidak hanya tertib saat ada anggota kepolisian yang menggelar razia, namun juga saat razia tersebut tidak berlangsung.

AKP Adi Sulistyo Utomo menjelaskan, Bali yang merupakan tempat liburan dan hiburan bagi wisatawan asing, juga kerap kali mengikuti masyarakat lokal yang tidak mematuhi aturan berlalu lintas.

"Banyak wisatawan yang datang ke Bali lalu melihat masyarakat yang melakukan pelanggaran dicontoh juga oleh mereka untuk melakukan hal yang sama seperti tidak memakai helm, melawan arus hal itu menjadi residen buruk bagi kepariwisataan kita," tambahnya.

"Kita imbau ketertiban di jalan bersama-sama agar wisatawan yang datang juga melihat, lalu taat juga berlalu lintas. Mari kita juga jaga pariwisata di Bali dengan cara tertib berlalu lintas," tutupnya.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved