Tertusuk Keris Saat Mengikuti Upacara Mepik Desa, Suardana Sempat Berjuang Melawan Sakit 24 Jam

Nahas dialami Suardana ketika dirinya kerauhan dan melakukan aksi ngurek. Ia tertusuk keris

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Eviera Paramita Sandi
Net
Ilustrasi Keris 

Korban sempat dilarikan krama ke Puskesmas Karangasem II lalu dirujuk ke RSUD Karangasem.

Dari pemeriksaan tim medis, diketahui Suardana mengalami luka tusuk sedalam 5 centimeter.

Informasinya tusukan keris bahkan sempat mengenai paru.

Suardana pun dirujuk ke RSUP Sanglah lantaran lukanya yang cukup dalam dan belum sadarkan diri.

Setelah mendapat perawatan intensif selama sehari, nyawa Suardana ternyata tak tertolong.

Ia akhirnya menghembuskan napas terakhirnya dini hari kemarin.

Menurut Salin, info yang didapat sekitar lokasi kejadian, keris yang dipakai ngurek oleh korban sempat terjatuh ke tanah.

Secara niskala, kata Salin, keris yang sudah jatuh ke tanah tak bisa digunakan untuk ritual.

"Keris yang terjatuh, atau bersentuhan dengan keris lain, tak boleh dipakai," ungkapnya, sembari menambahkan keris tersebut dianggap sudah leteh sehingga bisa membahayakan.

Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi saat upacara di Bale Agung Desa Adat Seraya.

Warga tertusuk karena keris sempat bersentuhan dengan keris lain.

Gelar Rapat

Setelah kematian Suardana, prajuru Desa Adat Seraya menggelar paruman (rapat) di Bale Agung, tadi malam.

Desa Adat berencana memberikan tali kasih ke keluarga korban.

“Minimal beban keluarga korban terkurangi. Apalagi korban adalah keluarga tidak mampu dari sisi ekonomi,” ujar Salin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved