Politeknik Pariwisata Bali Mewisuda 541 Orang dari 10 Prodi pada Wisuda XXV
Lembaga pendidikan tinggi pariwisata yang semula bernama Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali ini mewisuda 541 orang lulusan dari 10 prodi
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN BALI.COM, BADUNG - Politeknik Pariwisata Bali menggelar prosesi Wisuda XXV di BICC The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Kamis (7/11/2019).
Lembaga pendidikan tinggi pariwisata yang semula bernama Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali ini mewisuda 541 orang lulusan dari 10 program studi jenjang S1, D4, dan D3.
Selain ratusan wisudawan, hadir juga orang tua wali dari seluruh wisudawan yang ingin melihat anaknya telah lulus jadi seorang sarjana.
Acara diawali dengan prosesi iring-iringan Senat yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, masing-masing Ketua Jurusan dan wisudawan/wisudawati Politeknik Pariwisata Bali.
• Mabuk Dan Bikin Onar di Balai Adat Pedungan, Andika Diikat Warga di Pohon Sampai Pagi
• Bahaya Mandi Setelah Makan Itu Mitos, Ini Kebiasaan yang Justru Pantang Dilakukan Setelah Makan
Setelah prosesi iring-iringan berlangsung dilanjutkan dengan Pernyataan Pembukaan Rapat Terbuka Senat Politeknik Pariwisata Bali dan prosesi seremonial wisuda.
Hadir dalam wisuda XXV ini mewakili Wamen Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Ni Wayan Giri Adnyani.
Wisuda XXV istimewa karena wisuda ini merupakan yang pertama digelar setelah lembaga ini beralih status menjadi Politeknik.
Alih status lembaga STP Nusa Dua Bali menjadi Politeknik Pariwisata Bali diresmikan melalui terbitnya Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Pariwisata Bali.
Peralihan status ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) berdasarkan surat Nomor B/872/M.KT.01/2019 tanggal 23 September 2019.
• Mengungkapkan Cinta Ala Pasangan Ini, Cocok Buat Kamu Bahkan Doi yang Punya Karakter Pasif
• Cara Agar Pengguna WhatsApp (WA) Tidak Langsung Masuk Grup, Bisa Menolak Atau Menerima
Giri Adnyani mengatakan mahasiswa lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) di bawah Kemenpar & Ekonomi Kreatif RI di Bali 6 bulan setelah wisuda semuanya habis terserap di dunia kerja.
Kurikulum yang diterapkan sekarang minimal mengarah minimal nanti akan ada 10 persen targetnya mereka menjadi entepreneur atau wirausahawan sehingga mereka tidak hanya mencari kerja tetapi membuat lapangan kerja.
• 4 Fakta Menarik Agnez Mo yang Jadi Artis Indonesia Pertama Punya Patung Lilin di Madame Tussauds
• Daftar Kisi-kisi dan Contoh Materi Tes Seleksi Kompetensi Dasar/SKD CPNS 2019
Dengan program pemerintah secara nasional untuk pengembangan destinasi-destinasi pariwisata di luar Bali itu memberikan peluang-peluang yang besae untuk lulusan dari sekolah pariwisata di sektor pariwisata.
“Mungkin sekitar 2 ribu lulusan tiap tahun dari 6 PTNP yang ada namun angka itu masih kecil dibanding dengan kebutuhan tenaga kerja secara nasional. Tapi data kebutuhan tenaga kerja pariwisata nasional kami tidak punya tapi perbandingannya ada,” ungkapnya.
Sementara Direktur Politeknik Pariwisata Bali, Ida Bagus Putu Puja, menyampaikan bahwa terjadi peningkatan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dapat dicapai oleh wisudawan.
Pada Wisuda XXV rata-rata IPK yang telah dicapai oleh lulusan adalah 3,56.
Angka ini naik dari capaian Wisuda XXIV (2018) yaitu 3,50.
IPK tertinggi diraih oleh Pande Putu Wulandari dari Program Studi Manajemen Kepariwisataan (MKP) dengan IPK 3,90.
Peningkatan capaian IPK diharapkan berbanding lurus dengan peningkatan serapan lulusan dalam dunia kerja.
Dari jumlah total wisudawan, 122 orang (22,55 persen) memiliki masa tunggu serapan 0 bulan, yang berarti telah bekerja sebelum menyelesaikan studi.
• Iuran BPJS Naik, Anggaran PBI Pemkab Jembrana Bertambah Rp 16 Miliar
• Jubir Presiden Jelaskan Alasan Jokowi Hidupkan Lagi Jabatan Wakil Panglima TNI yang Dihapus Gus Dur
Selain itu 35 orang (6,48 persen) telah memiliki usaha sendiri (enterpreneur).
Ditargetkan dalam waktu paling lama 6 bulan setelah wisuda 100 persen wisudawan telah terserap di dunia kerja.
Putu Puja meyakini target serapan lulusan akan tercapai karena Poltekpar Bali menerapkan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan industri terkini.
“Sebagai nilai tambah, lulusan telah dibekali sertifikat kompetensi yang relevan. Poltekpar Bali juga telah melengkapi kurikulumnya dengan program-program yang dapat memberikan keterampilan berwirausaha untuk lulusannya,” imbuhnya.
Dengan keterampilan berwirausaha lulusan Poltekpar Bali memiliki daya saing lebih karena tidak hanya mengandalkan rekrutmen tenaga kerja pada perusahaan namun juga dapat membuka lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan masyarakat.
• Pepet Lalu Tarik Paksa Tas Korban, Jambret di Jalan Sedap Malam Diringkus Polisi
• Lampu Penerang Jalan By Pass IB Mantra Tak Berfungsi, Anom Masta Kok Hidup Hanya Saat Ada Pejabat
Lebih lanjut dalam peningkatan mutu lulusan, saat ini Poltekpar Bali telah menjalin kerjasama dengan Victoria University melaksanakan program Associate Degree of Hospitality Management and Advance Diploma.
Melalui program ini, 7 orang mahasiswa Poltekpar Bali telah berangkat ke Australia untuk menjalani program Credit Earnings selama 1,5 tahun, setelah sebelumnya menjalani pembelajaran di Poltekpar Bali selama 1,5 tahun untuk D3 dan 2,5 tahun untuk D4.
Selain pembelajaran formal, mahasiswa juga memperoleh pengalaman traning di Australia selama 6 bulan.
Mahasiswa akan memperoleh 2 ijazah, yakni ijazah Poltekpar Bali dan ijazah Victoria University setelah berhasil menyelesaikan program.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan Poltekpar Bali. (*)