Benarkah Aladdin Berasal dari Sebuah Kota China? Berikut 9 Fakta tentang Aladdin
Aladdin sendiri merupakan satu diantara beberapa cerita yang menjadi bagian dari ‘Kisah 1001 Malam’.
Berawal dari abad ke 10 M, kisah-kisah ini berasal dari Afrika Utara, Arab, Turki, Persia, India, dan budaya Asia Timur.
Pada 947 sejarawan Arab Al-Masudi, misalnya, menggambarkan koleksi besar seribu kisah dari seluruh dunia kuno yang ia sebut Hazar afsana Persia (A Thousand Stories).
Kisah-kisah itu beredar selama berabad-abad, dengan kisah-kisah rakyat baru dan kemudian ditambahkan ke campuran selama bertahun-tahun.
Pada 1712, sarjana Perancis Antoine Galland menerjemahkan versi Arab dari cerita-cerita itu ke dalam bahasa Prancis.
Galland juga menambahkan beberapa kisah baru yang diceritakan kepadanya oleh seorang Suriah bernama Ḥanna Diyab dari Aleppo, ‘Aladdin and the Magical Lamp’ adalah salah satunya.
3. Aladdin tidak berasal dari Agrabah
Dalam teks Galland dan terjemahan Richard Burton 1885 yang populer dalam bahasa Inggris, Aladdin dikisahkan hidup di sebuah kota yang ada di China.
Ilustrasi kisah-kisah dari era Victoria menggambarkan kisah dan karakternya sebagai orang China.
Latar dan etnisitas karakter mulai bergeser dari barat ke Arab dan Timur Tengah ketika kisah ini diceritakan di layar lebar di awal abad ke-20.
• Besok Dibuka Secara Resmi, Begini Alur Pendaftaran CPNS 2019
• Selain Menyehatkan Kulit, Mandi Malam Ternyata Ampuh Membuat Tidur Lebih Nyenyak
4. Perbedaan karakter Aladdin
Dalam cerita Disney tentang kisah itu, Aladdin pandai, banyak akal, dan setia, tetapi diremehkan karena ia miskin.
Dalam cerita Richard Burton, Aladdin digambarkan sebagai sosok yang dangkal, malas, dan serakah.
Ayahnya meninggal karena putranya menolak untuk belajar perdagangan.
5. Aladdin tidak yatim piatu
Dikutip dari National Geographic, Aladdin sebenarnya bukanlah yatim piatu seperti yang digambarkan dalam cerita Disney.