Kronologi Bule Prancis Terseret Ombak di Pantai Pasut Tabanan, Rombongan Teriak Minta Tolong
Warga berbondong-bondong mendatangi Pantai Pasut di Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali, Senin (11/11).
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Warga berbondong-bondong mendatangi Pantai Pasut di Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali, Senin (11/11).
Sore itu, Gilbert Henry Marcel Guidot (75), dikabarkan terseret ombak.
Hingga berita ini diturunkan, warga Prancis itu belum juga ditemukan.
Personel Polsek Kerambitan, Satpol Air Polres Tabanan, Satpol PP, hingga BPBD Tabanan siaga di Pantai Pasut.
Petugas masih melakukan pencarian.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.34 Wita.
Saat itu, Gilbert Henry Marcel Guidot bersama 10 temannya baru saja datang dari wisata bersepeda dari Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan.
Setibanya di Pantai Pasut, Gilbert berniat untuk membasuh tubuhnya. Ia mengaku begitu lelah.
Namun Gilbert mandi terlalu ke tengah laut hingga ombak pun menyeretnya.
Melihat itu, teman-teman korban panik dan meminta pertolongan ke pemandu mereka.
Pemandu tur sepeda, Kadek Murdika menuturkan, awalnya rombongan ini berangkat ke Desa Belimbing dari Sanur sekitar pukul 08.00 Wita.
Setibanya di Desa Belimbing, mereka kemudian bersepeda dengan rute Desa Karya Sari, Desa Bajera, kemudian istirahat makan siang dan langsung finish Pantai Pasut.
"Nah sampai di sini (Pantai Pasut) awalnya saya tidak tahu karena saya sedang merapikan sepeda naik ke bus.
Kemudian rombongan selain korban memanggil-manggil saya bahwa ada orang yang terseret," tutur Murdika.
Ia langsung menuju pantai namun tak bisa berbuat banyak karena korban sudah tergulung ombak.
Murdika sudah menyampaikan larangan mandi di pantai saat pengarahan sebelum tur sepeda dimulai.
"Ini rombongan 11 orang. Sebenarnya saya sudah bilang saat briefing kalau ke pantai agar sebatas lutut atau tidak melewati lutut saja," ujarnya.
Kapolsek Kerambitan, Kompol Dewa Gede Putra menyatakan, sementara ini masih dilakukan pemantauan dari darat sembari berkoordinasi dengan Basarnas untuk membantu melakukan pencarian.
"Korban ini bersama rombongan habis bersepeda. Tapi kemungkinan korban agak ke tengah sehingga terseret," kata dia.
Ia melanjutkan, akan siaga di lokasi sembari memantau.
Karena menurut warga setempat, tubuh korban diperkirakan akan menepi malam kemarin atau pagi ini.
"Semoga saja cepat ditemukan," ujar dia.
Diperkirakan Terbawa Arus ke Timur
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, I Ketut Sadam Arsana Yasa yang juga ke lokasi kejadian mengatakan, setelah dilakukan pemantauan dari darat, tubuh korban diperkirakan mengarah ke timur dari lokasi tenggelam.
"Perkiraan akan ditemukan satu kilometer di timur lokasi dia (korban) tenggelam.
Dugaan sementara korban tidak tergulung ke dasar tapi mengambang karena tak membawa barang apapun seperti tas contohnya," ujar Sadam.
Untuk perkiraan korban ke pinggir pantai adalah malam ini.
Karena seperti pengalaman sebelumnya, arus ombak yang keras mendorong ke pinggir pantai sekitar pukul 20.00-21.00 Wita.
"Semoga saja cepat ketemu. Kami bersama tim yang di lokasi juga akan tetap standby dan mencari dari pinggir pantai atau pemantauan dari darat," harapnya. (*)