Bali United
Setelah Dapat Perawatan Tim Medis, Dokter Rekomendasikan Begini Terkait Kondisi Lilipaly Terkini
Penyerang Bali United Stefano Lilipaly menjalani perawatan medis yang intensif pada Selasa-Rabu (12-13/11).
Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, MAGELANG -- Penyerang Bali United Stefano Lilipaly menjalani perawatan medis yang intensif pada Selasa-Rabu (12-13/11).
Hasilnya, tim dokter merekomendasi Lilipaly bisa tampil jika dipercaya tim pelatih dalam laga penting kontra PSIS Semarang, di Stadion Moch Soebroto Magelang, Jawa Tengah.
Laga tunda Liga I Indonesia 2019 ini, akan berlangsung Jumat (15/11) pukul 19.30 Wita.
Dokter tim Luh Virsa Paradissa, kepada Tribun Bali, Rabu (13/11) di Surabaya, menjelaskan meski masih dalam kondisi perawatan, Stefano Lilipaly direkomendasi tampil lawan PSIS Semarang.
“Tidak apa-apa, dia bisa bermain. karena bukan problem yang mengganggu," jelas dr Virsa.
Sementara Stefano Lilipaly, saat dikonfirmasi Tribun Bali, mengaku masih sedikit nyeri sakit di bagian selangkangan kiri.
“Kondisi saya sudah bagus, masih sedikit sakit di bagian selangkangan paha kiri.
Saya ikut ke Magelang dan kalau dipercaya diturunkan saya siap tampil. Kondisi saya sudah siap,” kata Lilipaly.
Dalam sesi latihan tim di Lapangan UNESA Surabaya, Selasa (12/11) sore, Lilipaly sudah ikut dalam sesi recovery tim.
Mereka bermain bersama rekannya yang tampil full time di laga kontra Persipura Jayapura, pada Senin (11/11) sore di Delta Sidoarjo Jawa Timur.
untuk hadapi PSIS Semarang, Jumat (15/11) pukul 18.30 WIB di Stadion Moch Soebroto Magelang.
Tim bertolak dari Surabaya, Rabu (13/11) pagi menggunakan penerbangan ke Yogyakarta dan melanjutkan perjalanan darat ke Magelang.
Saat ini Lilipaly dibawa dalam lawatan tim ke Magelang, Jawa Tengah.
Namun Lilipaly belum bisa dipastikan bisa tampil atau tidak dalam laga penting untuk merebut poin pertama (12 poin) menuju Juara Liga I Indonesia 2019 di sisa delapan laga.
Pelanggaran Berbahaya
Sementara itu, Lilipaly mengakui pelanggaran yang terjadi menimpa dirinya saat laga kontra Persipura Jayapura cukup berbahaya.
Awalnya saat laga di Gelora Delta Sidoarjo, menit 20 kepala bagian belakang Lilipaly ditinju kiper Persipura Jayapura Dede Sulaiman saat duel udara.
Sementara itu, menit 60 bek Persipura Israel Wamiau mengangkat lutut untuk menahan laju Lilipaly, yang tepat mengenai bagian vital Lilipaly.
Fano dalam berlari cepat.
Fano langsung tersungkur, namun Israel juga menjatuhkan diri. Padahal bola berada di sisi kanan yang cukup jauh dari Lilipaly dan Israel.
Pelanggaran ini harusnya berbuah kartu bagi Israel. Karena dia melanggar Lilipaly tanpa bola.
Dan posisi di area bertahan Persipura.
Namun wasit utama asal Jawa Timur, Yeni Krisdianto tidak memberikan hukuman kartu dan teguran kepada pemain Israel setelah berdiskusi dengan dua asisten wasit.
Saat Tribun Bali konfirmasi Lilipaly, ia mengakui cukup berbahaya pelanggaran yang dialami.
“Ya tapi dengan Israel (Wamiau) ini tidak bisa dipercaya. Dia menaruh kaki di bagian alat vital saya dan ini sangat berbahaya. Karena kecepatan lari saya penuh (kencang),” tegas Lilipaly.
Lilipaly juga memeriksa bagian telinganya. Ia alami masalah pendengaran di telinga setelah laga tersebut.
“Di dalam telinga saya mengalami sedikit kerusakan. Saya sulit mendengar,” ujar Lilipaly. (rik)
Kondisi Makin Membaik
Dokter tim Bali United Luh Virsa Paradissa memberikan penjelasan tentang kondisi terkini kesehatan penyerang Stefano Lilipaly.
Hasil setelah menjalani perawatan di rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/11).
dr Virsa kepada Tribun Bali, Rabu (13/11) di Surabaya, menjelaskan kondisi Lilipaly makin baik. Ia mengalami masalah pada gendang telinga dan bagian selangkangan dekat alat vital.
“Lilipaly, ada masalah di gendang telinganya. Sekarang lagi pengobatan,” kata dr Virsa.
Sementara itu, terkait benturan di bagian vital Lilipaly, dr Virsa menambahkan, nyerinya telah berkurang namun masih dirawat lebih lanjut.
“Benturan kemarin sudah kurang nyerinya,tepat di area selangkangan nya dia, masih ada trauma yang butuh pemeriksaan lebih lanjut,” jelas dokter asal Tabanan. (rik)