Bali United
Jaga Organisasi Tim! Teco Selalu Ajarkan Bali United Tetap Tenang dan Tidak Panik Saat Kebobolan
Menurut dia, saat kebobolan, pemain tak boleh kehilangan organisasi tim. Justru sebaliknya, harus konsentrasi bermain dan kerja lebih keras
Penulis: Marianus Seran | Editor: Irma Budiarti
Jaga Organisasi Tim! Teco Selalu Ajarkan Bali United Tetap Tenang dan Tidak Panik Saat Kebobolan
TRIBUN-BALI.COM, MAGELANG - Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco meminta agar pemainnya jangan panik saat kebobolan.
Ia selalu meminta pemainnya tetap menjaga organisasi tim hingga akhir laga.
Hal ini telah dipelajari Teco sejak awal musim menangani Bali United.
Perlahan tapi pasti para pemain mulai memahami maksud Teco.
"Saat kami kebobolan, kami sudah belajar agar tetap tenang menjaga organisasi tim. Laga masih lama, masih banyak menit, tidak boleh panik," tegas Teco kepada Tribun Bali.
Menurut dia, saat kebobolan, pemain tak boleh kehilangan organisasi tim.
Justru sebaliknya, harus konsentrasi bermain, harus kerja lebih, karena untuk sementara sudah kalah.
"Tapi harus tetap punya organisasi tim hingga selasai. Tim ini belajar banyak sejak awal musim, Piala Presiden, Piala Indonesia, uji coba, sudah lebih siap saat hadapi Liga," jelas pelatih asal Brasil ini.
Menurut dia, karakter pemain Bali United banyak pemain eksplosif saat awal musim dan pemain sering marah-marah.
"Para pemain ini harus berubah, karena punya satu pemain marah-marah saja, sudah sulit, apalagi kalau punya 10 pemain yang suka marah-marah. Sekarang saya lihat, banyak pemain berubah, dari pemain yang gila marah-marah, bisa sabar dan bantu teman untuk tim lebih baik," jelasnya.
Dia mengakui, saat ini tim lebih kompak, dan berjalan bagus tanpa stres.
Untuk tim pelatih, Teco secara pribadi mengatakan kontrak kerja di Bali United masih satu tahun hingga 2020.
Kunci Sukses Melatih Klub di Indonesia Ala Teco
Teco mengakui bahwa bahasa Indonesia menjadi senjata utama seorang pelatih asing dalam melatih klub di Indonesia.
Hal ini yang menjadi agenda pertama yang ia pelajari ketika menginjakkan kaki di Surabaya, tahun 2003 silam.
Selain menguasai bahasa Indonesia, Teco juga fasih bahasa Portugis, Inggris, dan Italia.
• Kunci Sukses Teco Jinakkan Bali United, Pelajaran Berharga Saat Melatih Persebaya
• Teco Beberkan Senjata Utama Sukses Menjadi Pelatih Asing
Sejumlah bahasa asing ini membantunya berkomunikasi dengan pemain asing yang ada di klub yang dilatih.
"Saya belajar bahasa Indonesia sejak tahun pertama di Surabaya, waktu itu ada pemain Italia di Persebaya Surabaya.
bahasa Italia-nya bagus, pemain ini banyak bantu saya, saya mau belajar dan dia bantu," tegas Teco kepada Tribun Bali.
Menurut Teco, selain itu ada juga pemain Brasil di Persebaya Surabaya yang fasih bahasa Indonesia, yang banyak membantunya belajar bahasa.
"Dia berikan saya buku tiga bahasa, Inggris, Portugis dan Indonesia. Saya praktik sama dia. Kami orang Brasil sama, tapi kami bicara bahasa Indonesia, meskipun banyak salah. Kami tidak pakai bahasa Portugis," jelas Teco.
Menurutnya, setelah menguasai bahasa Indonesia, lebih mudah untuk diskusi program dengan para pemain dan semua elemen klub.
"Kalau saya baru kenal istri (Miranda Erlinda) tahun 2006 di Surabaya, saat itu saya sudah bisa bahasa Indonesia," tegasnya.
Kunci Sukses Teco Jinakkan Bali United, Pelajaran Berharga Saat Melatih Persebaya
Stefano Cugurra Teco, sosok pelatih Bali United yang menjadi sorotan saat ini.
Ia berhasil membawa Persija Jakarta juara Liga I Indonesia 2019, dan menembus fase semifinal Piala AFF 2019.
Saat ini, sejak 14 Januari 2019 lalu, Teco mengikat kontrak bersama Bali United hingga musim 2020.
Bali United di tangan Teco saat ini menuju gelar juara Liga I Indonesia 2019.
Poin 57 sisakan delapan laga lagi, menjaga margin dengan tim pesaing terdekat 13 poin.
Bali United hanya butuh 12 poin (empat kemenangan) untuk mengunci gelar juara musim ini.
• PSIS Semarang vs Bali United - Comeback Spaso, Saya Siap Cetak Gol
• Pemain ini Ngebet Ingin Gabung Manchester United di Bursa Transfer Musim Dingin 2020
Teco bisa mempersembahkan empat kemenangan lagi dalam delapan laga sisa ini.
Pelatih asal Brasil ini, membagi tips kepada Tribun Bali, mengapa dirinya bisa menjinakkan Serdadu Tridatu (semua pemain), dan menjaga atmosfer tim tetap kondusif hingga saat ini.
Teco mengatakan Persebaya Surabaya menjadi awal karier dirinya hingga bisa sukses di Persija Jakarta, dan jelang sukses bersama Bali United.
"Pertama, kami punya metodologi dari Brasil, sejak saya di Persebaya Surabaya sebagai asisten pelatih, saya banyak belajar terkait Liga I Indonesia. Dari kultur sepak bola Indonesia, saat itu juga saya banyak belajar bahasa Indonesia," tegas Teco kepada Tribun Bali, Jumat (15/11/2019) sore.
Saat itu, Teco mengakui bersama Persebaya Surabaya berhasil juara Liga I Indonesia 2004.
Setelah ini, Teco akan kembali mengukir prestasi di Liga I Indonesia.
Setahun lalu ia berhasil membawa Persija Jakarta juara Liga I Indonesia, dan sekarang menuju juara Liga I Indonesia 2019 bersama Bali United.
"Saat paham dan bisa berbahasa Indonesia, semua ini yang membuat saya mudah saat menjadi pelatih kepala Persija Jakarta, juga Bali United. Banyak belajar dari Persebaya Surabaya," tegas Teco.
Menurut dia, tekanan saat melatih (pelatih fisik) tim besar, seperti Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan beberapa tim di Thailand, membuat dirinya paham dalam menghadapi setiap tekanan di tim secara teknis, manajemen, dan fans.
"Melatih tim seperti ini dengan tekanan yang begitu keras, dulu bermain di Gelora 10 November langsung dekat dengan mes, dekat stadion, bayangkan saat kami latihan saja 2.000 - 5.000 orang nonton. Saya pelatih fisik saat itu, pemain hanya latihan lari saja, yang nonton banyak dan memberikan semangat tepuk tangan," jelas Teco kenang lima tahun lalu saat menjadi pelatih fisik Persebaya Surabaya.
Namun, saat tim meraih hasil minor, para fans juga mengkiritik keras.
"Waktu tim kurang, mereka kritik luar biasa. Saya sudah rasakan tekanan seperti itu saat di Persebaya Surabaya, klub-klub di Thailand, dan Persija. Tapi yang paling penting, saya sukses semua itu dimulai dari Persebaya Surabaya," jelas Teco.
(*)