Bali United
Teco Ungkap Kunci Sukses Dirinya saat Melatih Bali United dan Persija
Pelatih asal Brasil ini, membagi tips kepada Tribun Bali, mengapa dirinya bisa menjinakkan skuat Serdadu Tridatu.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Alfonsius Alfianus Nggubhu
TRIBUN-BALI.COM, MAGELANG - Sosok pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco kini menjadi sorotan.
Apalagi jika bukan prestasinya membawa Bali United bertengger di puncak klasemen sementara Liga I dan menuju gelar juara Liga 2019.
Fadil Sausu dan kawan-kawan kini mengantongi 57 poin dan menyisakan 8 laga lagi.
• PSIS Semarang 1 vs 0 Bali United, Teco Nilai Wasit Kurang Tegas dan Tidak Fair
• PSIS Semarang VS Bali United 1-0, Teco: Beberapa Keputusan Tidak Fair
• BU Tumbang di Kandang PSIS Semarang, Tetap Kokoh di Puncak Klasemen
• Satu Keluarga di Gianyar Terpaksa Tidur di Gudang, Semua Harta Benda Ludes Dilalap Api
Margin dengan tim pesaing terdekat jauh dengan 13 poin.
Dan hanya perlu 12 poin atau empat kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara musim ini.
Teco melatih Serdadu Tridatu sejak 14 Januari lalu dan mengikat kontrak hingga musim 2020.
Di musim sebelumnya, Teco juga membawa Persija Jakarta juara Liga I Indonesia 2018 dan menembus fase semifinal Piala AFF 2019.
Pelatih asal Brasil ini, membagi tips kepada Tribun Bali, mengapa dirinya bisa menjinakkan skuat Serdadu Tridatu.
Juga menjaga atmosfer tim tetap kondusif hingga saat ini.
Teco mengatakan Persebaya dan Surabaya menjadi awal karier dirinya hingga bisa sukses di Persija dan bisa dikata sukses bersama Bali United.
“Pertama, kita punya metodologi dari Brasil, sejak saya di Persebaya sebagai asisten pelatih saya banyak belajar kompetisi Liga Indonesia. Dari kultur sepak bola Indonesia, saat itu juga saya banyak belajar bahasa Indonesia,” tegas Teco kepada Tribun Bali, Jumat (15/11/2019).
Saat di Persebaya, Teco juga berhasil membawa Bajul Ijo (julukan Persebaya) juara Liga Indonesia tahun 2004.
Setelah ini, Teco kembali mengukir prestasi di Liga I Indonesia. Waktu yang dekat hanya setahun, mampu melatih Persija dan juara Liga I Indonesia 2018. Kini menuju juara bersama Bali United.
“Saat paham dan bisa berbahasa Indonesia, Semua ini yang membuat saya mudah saat menjadi pelatih kepala Persija dan Bali United. Banyak belajar dari Persebaya,” tegas Teco.
Menurut dia, tekanan saat melatih (pelatih fisik) tim besar seperti Persebaya, Persija, dan beberapa tim di Thailand membuat dirinya paham setiap tekanan di tim secara teknis, manajemen, dan fans.
“Melatih tim seperti ini dengan tekanan yang begitu keras, dulu bermain di Gelora 10 November langsung dekat dengan mes dekat stadion, bayangkan saat kita latihan saja 2000-5000 orang menonton. Saya pelatih fisik saat itu, pemain hanya latihan lari saja, yang menonton banyak dan memberikan semangat tepuk tangan,” kenang Teco saat lima tahun lalu menjadi pelatih fisik Persebaya.
Namun, saat tim meraih hasil minor, fans juga mengkiritik keras.
“Waktu tim kurang, juga mereka memberikan kritik luar biasa. Saya sudah merasakan tekanan seperti itu saat di Persebaya, klub-klub di Thailand dan Persija. Tapi yang paling penting, saya sukses semua itu dimulai dari Persebaya,” jelas Teco. (*)