Gempa Guncang Bali
Akibat Gempa Buleleng, Sementara ini Kerugaian Capai Rp 1,6 Miliar, Seririt Paling Parah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mencatat kerugian yang ditimbulkan dari musibah ini mencapai Rp 1,6 miliar.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Rizki Laelani
Akibat Gempa Buleleng, Sementara ini Kerugaian Capai Rp 1,6 Miliar, Seririt Paling Parah
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Gempa yang mengguncang wilayah Buleleng pada Kamis (14/11/2019) mengakibatkan sejumlah bangunan dan fasilitas umum di wilayah Bumi Panji Sakti rusak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mencatat kerugian yang ditimbulkan dari musibah ini mencapai Rp 1,6 miliar.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana dikonfirmasi Minggu (17/11/2019) menyebutkan, dari data yang sudah disetorkan masing-masing camat, tercatat total kerugian yang ditimbulkan akibat gempa kemarin mencapai Rp 1,6 miliar.
Dengan rincian, khusus di wilayah Kecamatan Seririt, kerugian ditafsir mencapai Rp 1,3 miliar.
Ada sekitar 62 unit rumah dan 7 tujuh fasilitas umum yang tersebar di delapan desa, dilaporkan mengalami kerusakan.
Kerusakan juga terjadi di Kecamatan Sukasada, atau lebih tepatnya di Desa Melaka.
Satu unit rumah mengalami kerusakan akibat diguncang linuh, hingga menimbulkan kerugian mencapai Rp 25 juta.
Terkait data-data tersebut, Suadnyana mengaku masih akan melakukan verifikasi.
Artinya nilai-nilai kerugian yang dilaporkan oleh masing-masing camat itu akan dicek kembali oleh tim dari BPBD Buleleng.
"Tim kami nanti akan turun ke lapangan untuk melihat apa benar nilai kerugiannya segitu. Jika verifikasi sudah dilakukan, maka data itu akan ditandatangani oleh Bupati, lalu kami kirim ke BPBD Provinsi, karena bantuannya dari provinsi," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Buleleng, Bali, hari ini, Kamis (14/11/2019), tidak berpotensi tsunami.
Gempa bermagnitudo 5,1 itu terjadi pada pukul 17:21:39 dengan pusat gempa berada di laut.
Meski tak berpotensi tsunami, berdasarkan pantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), getaran lindu dirasakan di sejumlah lokasi. Yaitu di 21 kilometer barat daya Buleleng, 39 kilometer timu laut Jembrana, 48 kilometer barat laut Tabanan, dan 66 kilometer barat laut Denpasar, Bali.
Sementara di Kabupaten Buleleng sendiri, getaran lindu terasa hingga dua kali.