Tanpa Para Pemain Penting Ini, Bali United Akan Hadapi PSM Makassar di Pekan 28 Liga 1 2019
Dalam laga ini, Bali United kembali kekurangan pemain penting karena akumulasi.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, KUTA - Skuat Bali United telah berada di Bali sejak Sabtu (16/11/2019) pagi.
Skuat diliburkan sehari, sebelum kembali menjalani latihan pada Senin (18/11).
Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco mulai mempersiapkan tim hadapi laga pekan 28 Liga I Indonesia 2019 kontra PSM Makassar di Stadion Andi Mattallatta Makassar, 23 November 2019.
Dalam laga ini, Bali United kembali kekurangan pemain penting karena akumulasi.
Mereka adalah Gunawan Dwi Cahyo, Willian Pacheco yang terkena hukuman tambahan kartu merah, dan Ricky Fajrin yang juga absen karena akumulasi kartu kuning.
Hanya dua center back yang dimiliki Coach Teco meladeni tuan rumah PSM Makassar.
Sementara itu, tim tuan rumah dalam kondisi motivasi tinggi setelah kekalahan demi kekalahan dialami PSM Makassar.
Apalagi PSM bermain di kandang mereka.
“Jika ditanya soal persiapan, saya ya seperti biasa, selalu siap,” kata Leonard Tupamahu kepada Tribun Bali kemarin.
Menurutnya, PSM Makassar akan bermain fight sepanjang laga. Tak mungkin mereka bermain santai.
“Saya pikir PSM Makassar punya mental yang sama setiap tanding, mereka pasti mau menang apalagi main home dan melawan peringkat 1 (Bali United),” jelas Leonard.
Leonard menambahkan, Bali United mempunyai keuntungan saat laga lawan mereka.
“Soal jadwal PSM, yang aku lihat kita punya keuntungan.
Karena jadwal mereka lebih padat dibanding kita,” ujarnya.
Dia menambahkan, terkait center back absen, sudah biasa juga di dalam tim.
Menurutnya Coach Teco pasti sudah mempunyai solusi saat kekurangan center back.
“Kami percaya tim pelatih, dan sebagai pemain siap kerja keras,” katanya.
Soal Wasit Masalah Klasik
Bek senior Bali United Leonard Tupamahu sudah kenyang pengalaman sepak bola Indonesia.
Ia pernah bermain untuk Persija Jakarta tahun 2002 hingga 2009, Arema Cronus semusim, Persema Malang, Pelita Bandung Raya, PS Barito Putera, Pusamania Borneo FC dan kini Bali United.
Leonard juga adalah pemain Timnas Indonesia U-23 tahun 2004 hingga 2006.
Pemain asal Ambon ini sangat mengetahui tentang karakter wasit atau pengadil lapangan di Liga I Indonesia.
Leonard menyebut masalah wasit di negeri ini, adalah masalah klasik.
Leonard paling getol layangkan protes kepada wasit saat Bali United dinilai dikerjai wasit pada laga kontra Barito Putera, Persela, Persipura Jayapura dan saat away ke markas PSIS Semarang.
Leonard selalu keluar dari banch untuk memprotes wasit. Ia juga sering mendapatkan teguran dari wasit.
“Wasit itu juga yang selalu menjadi masalah klasik liga indonesia,” ujarnya.
Leonard mengaku tak bisa mengomentari apa-apa terkait kepemimpinan wasit. Hanya bisa berdoa dan berharap yang terbaik.
“Saya tidak bisa bicara apa-apa, selain berharap dan berdoa agar wasit-wasit kita jadi lebih baik lagi di setiap pertandingan,” katanya. (*)