Dari Mitos hingga Sains, Inilah yang Bisa Ditemukan dalam Museum Vagina di London
Sekilas, jika dilihat dari luar, tempat mungil di Camden's Stables Market London ini tampak seperti kafe kekinian atau toko lainnya.
TRIBUN-BALI.COM - Sekilas, jika dilihat dari luar, tempat mungil di Camden's Stables Market London ini tampak seperti kafe kekinian atau toko lainnya.
Namun, saat mulai masuk ke dalam, ternyata bangunan tersebut adalah Museum Vagina pertama di dunia yang baru dibuka di London, Sabtu (16/11/2019).
Dilansir dari situs Forbes, museum ini didirikan setelah kampanye urun dana yang mengumpulkan hampir 65 ribu dolar AS dari para pendukung di seluruh dunia.
Pendirian Museum Vagina ini untuk mendidik, memberi informasi kepada orang-orang tentang anatomi ginekologi, dan menyediakan ruang untuk mendengar dan mendiskusikan subyek tabu di sekitar tubuh perempuan.
• Tidak Hanya HIV, Penyakit Ini Bisa Disebabkan oleh Hubungan Seksual Tidak Aman
• Wacana Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden, Jadi Tiga Periode atau Tetap Dua Cukup?
• Buat Onar & Minta Fasilitas Seperti di Hotel di Lapas Kerobokan, WNA Inggris Taqaddas Dipindah
Lantas ada apa saja di dalam museum vagina? Ruang museum terbagi menjadi dua: setengah untuk toko suvenir dan sisanya untuk ruang pameran.
Pameran perdana di museum ini adalah "Muff Busters: Vagina Myths and How To Fight Them."
Di ruang pameran ini, tampak banyak banner yang menjelaskan soal mitos dan fakta soal organ intim perempuan tersebut.
Salah satunya seperti mitos penggunaan tampon (pembersih vagina) yang bisa bikin perempuan tidak perempuan.
Padahal, faktanya tak demikian. Di banner tersebut juga menjelaskan beberapa alasan bahwa itu adalah mitos semata.
Lalu ada mitos soal mitos menstruasi itu kotor.
• Gunakan Incinerator Berbahan Bakar Kayu, Pemkab Badung Libatkan Pihak Ketiga dalam Penanganan Sampah
• Rest Area Terpadu Rambut Siwi Mulai Dimanfaatkan Pemkab Jembrana
• Warga Selasih Merasa Terteror, Ekskavator Investor Masih Terparkir di Jaba Pura Pucak Sari
Hal lain yang bisa ditemukan di museum vagina adalah sculptures tentang anatomi dan proses ginekologi.
Ada juga buku-buku yang menjelaskan mengenai organ intim perempuan tersebut.
Museum juga bisa digunakan sebagai tempat diskusi dan pertunjukkan.
Menurut kurator museum Sarah Creed, Museum Vagina bisa menjadi tempat untuk mendiskusikan anatomi mereka secara terbuka, serta tidak ada stigma atau rasa malu.
Museum ini juga diharapkan lebih dari sekadar penjelasan anatomi semata, melainkan bisa membahas seks, seksualitas, identitas gender, serta kesehatan seksual dan reproduksi.
• Bangun 300 Unit Rumah Subsidi, Bank BJB Biayai Penyaluran FLPP di Bali, Gandeng Tiga Pengembang
• Kecewa Muntra Kalah Kader Golkar Badung Bakar Atribut dan Akan Hijrah Massal dari Golkar
Ia juga berusaha mengubah pandangan orang mengenai kata vagina. Sebab, vagina juga bagian lain dari tubuh.
"Mengatakan 'vagina' harus seperti mengucapkan 'hidung' atau 'mata' atau 'mulut'," kata Sarah.
Pameran sementara pertama museum telah dibuka untuk umum pada Sabtu (16/11/2019), Jika tertarik untuk datang, kamu bisa mengunjungi Museum Vagina di London.
Museum ini buka mulai pukul 10:00-18:00, Senin hingga Sabtu, dan pukul 11:00-18:00 pada hari Minggu. Tiket masuk museum gratis. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Museum Vagina di London Dibuka, Apa Saja Isinya?"