KPP Pratama Denpasar Timur Serbu 3 Jenjang Pendidikan, Dekatkan Pajak Pada Anak Didik
Para pembayar pajak sesungguhnya adalah pahlawan di era modern sekarang ini
Penulis: Anak Agung Seri Kusniarti | Editor: Komang Agus Ruspawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Inklusi Pajak dilakukan KPP Pratama Denpasar Timur, yang mengunjungi 3 jenjang pendidikan pada kegiatan "Pajak Bertutur" yaitu SD Raj Yamuna Denpasar, SMP Negeri 9 Denpasar, dan SMK Negeri 4 Denpasar.
Kegiatan Pajak Bertutur merupakan program nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, dalam bentuk kegiatan mengajar mengenalkan pajak sejak dini kepada peserta didik.
Kegiatan mengajar pada 3 jenjang pendidikan tersebut, dikemas dalam kegiatan yang menarik sehingga menarik perhatian anak-anak.
"Saat ini jumlah peserta didik hanya 20 persen dari jumlah penduduk, namun anak-anak ini adalah 100 persen masa depan Indonesia," ujar Kepala KPP Pratama Denpasar Timur, Sugianto Josephine Maria Wiwiek Widwijanti.
Untuk mewujudkan cita-cita menuju Indonesia adil dan makmur, diperlukan kebersamaan dan kegotongroyongan.
Pajak merupakan bentuk lain dari semangat kegotongroyongan dalam bernegara.
Bergotong-royong membayar pajak menjadi kontribusi penting dari warga negara untuk membiayai pembangunan.
Semangat inilah yang ingin ditanamkan dalam kegiatan Pajak Bertutur kali ini.
Sejalan dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, penanaman kesadaran pajak kepada peserta didik perlu dilakukan sejak dini.
"Hal tersebut dilakukan agar pada saat mereka telah mempunyai kewajiban membayar pajak, mereka dapat membayar pajak dengan sukarela dan membuat hati menjadi bahagia. Karena dengan membayar pajak, mereka telah membantu sesama dalam bentuk penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, sarana umum dan sebagainya, yang pembangunannya dilakukan oleh pemerintah," tegasnya.
Para pembayar pajak sesungguhnya adalah pahlawan di era modern sekarang ini.
Upaya penanaman kesadaran pajak harus dilakukan bersama-sama dan disesuaikan dengan tingkat pendidikan para peserta didik, yang dimulai dengan menjelaskan manfaat pajak yang telah mereka rasakan.
Pajak Bertutur Tahun ini mengambil tema “Guru Jasamu Tiada Tara”. Tema ini diambil sebagai bentuk tanda terima kasih dan bentuk penghargaan kepada para guru, maupun para pengajar lainnya yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam mencerdaskan rakyat Indonesia.
Khususnya membantu proses menanamkan kesadaran pajak kepada peserta didik di lingkungan sekolah masing-masing. (*)