Bukan Mistis, Ketindihan Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah, Ini yang Perlu Dilakukan Saat Mengalaminya

Bukan Mistis, Ketindihan Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah, Ini yang Perlu Dilakukan Saat Mengalaminya

Editor: Irma Budiarti
Ganendra
Ilustrasi ketindihan saat tidur - Bukan Mistis, Ketindihan Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah, Ini yang Perlu Dilakukan Saat Mengalaminya 

“Saya yakin melihat makhluk gaib saat sedang ‘ketindihan’, kok!”

Sleep paralysis terjadi saat mekanisme otak dan tubuh menjadi tumpang tindih, tidak berjalan selaras saat tidur sehingga menyebabkan kita tersentak bangun di tengah siklus REM.

Dramatis, Persipura Kalah dari Persebaya Saat Pertandingan Sisakan 10 Detik

Siswa SD Tewas Digigit Ular di Sekolah, Sempat Ngadu ke Guru Malah Dikira Bercanda

Saat seseorang terbangun sebelum siklus REM usai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam keadaan bermimpi, alias setengah tidur setengah sadar.

Maka dari itu, Anda akan merasakan tubuh kaku, sulit bernapas, dan tidak bisa berbicara saat ‘ketindihan’.

Seringnya, fenomena ini diikuti oleh halusinasi.

Banyak yang melaporkan bahwa mereka melihat sosok hantu, setan, dan bayangan hitam selama mengalami ‘ketindihan’.

Halusinasi adalah efek yang umum terjadi saat tubuh dan pikiran dalam keadaan setengah sadar, meskipun tidak selalu terjadi pada setiap kasus.

Lamanya waktu ‘ketindihan’ dari setiap orang bisa berbeda-beda, beberapa detik hingga beberapa menit.

Setelah gejala ‘ketindihan’ usai, Anda akan dapat kembali berbicara dan bergerak dengan normal.

Apa yang harus saya lakukan saat sedang ‘ketindihan’?

  • Tenang, jangan dilawan

Melawan balik hanya akan memperparah kondisi Anda.

Coach Teco Kirim Sinyal: Ada Aroma Pencekalan Bali United Juarai Liga 1 Indonesia

Mitos dan Fakta Tentang Zodiak Aquarius, Siapa Bilang Aquarius Egois dan Suka Menggurui

Selain itu, melawan balik hanya akan meningkatkan intensitas rasa takut dan panik untuk segera terbebas yang justru akan memicu reaksi otak untuk memperkuat sensasi “setengah bangun, setengah tidur” ini.

  • Kontrol rasa takut

Kemampuan untuk mengontrol rasa amat diperlukan untuk menghadapi kondisi ini.
Jika dada Anda terasa tertekan, visualisasikan bahwa Anda ikut mendorong masuk tubuh Anda mengikuti tenaga yang menekan Anda.

Dengan demikian, otak Anda akan perlahan memilih melakukan aksi dari dua pilihan: melanjutkan mimpi, atau bangun sepenuhnya.

  • Gerakan jari kaki

Sebagian besar ‘ketindihan’ terjadi di tubuh bagian atas.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved