RS di Indonesia Wajib Siapkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana, SOP Dibahas pada Pertemuan di Bali
Jadi semua rumah sakit di Indonesia wajib menyiapkan kesiapsiagaan jika terjadi bencana dalam dokumen Hospital Disaster Plan
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mewajibkan seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia untuk menyiapkan kesiapsiagaan terhadap adanya bencana.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI dr. Budi Sylvana menjelaskan, bahwa semua rumah sakit di Indonesia memiliki program "Hospital Disaster Plan".
"Jadi semua rumah sakit di Indonesia wajib menyiapkan kesiapsiagaan jika terjadi bencana dalam dokumen Hospital Disaster Plan itu," tuturnya.
Hal itu ia jelaskan saat pertemuan Kemenkes RI bersama sejumlah negara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) di Grand Inna Hotel, Denpasar, Bali, Selasa (26/11/2019).
• Bahas Manajemen Kesehatan Bencana, Kemenkes Lakukan Pertemuan dengan Negara ASEAN di Bali
• Sering Dianggap Penyakit Ringan, Ternyata Influenza Bisa Picu Komplikasi hingga Kematian
• Ni Luh Tidak Beruntung Karena Sakit Tumor, Namun Beruntung Karena JKN-KIS Menjadi Solusi Biaya
Pertemuan yang bertajuk "Project for Strengthening the ASEAN Regional Capacity on Disaster Health Management" tahun 2019 itu membahas mengenai manajemen kesehatan bencana di wilayah ASEAN.
Dijelaskan olehnya, dalam Hospital Disaster Plan itu di dalamnya sudah tercatat semua apa yang harus dilakukan oleh rumah sakit jika terjadi bencana.
Program itu, kata dia memang dikembangkan oleh Kemenkes RI kepada seluruh Rumah Sakit agar mereka siap menghadapi bencana.
"Persiapannya berupa obat-obatan maupun alat-alat kesehatan habis pakai yang dibutuhkan dan terutama mempersiapkan sumber daya manusianya yang selalu siap untuk melakukan penanggulangan penanganan, apabila terjadi bencana alam," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengaku bahwa dalam pertemuan tersebut juga tengah menyiapkan SOP untuk penanggulangan krisis kesehatan.
Menurutnya Indonesia mempunyai cukup banyak pengalaman dalam penanggulangan krisis kesehatan.
"Jadi negara-negara ASEAN belajar bersama bagaimana menangani masalah kesehatan yang benar. Jadi SOP itu akan dicoba besok di Karangsem," tuturnya.(*)