Kekerasan Anak di Bali

Langkah Cepat Rumah Peduli An Nisa Kawal Langsung Korban Kekerasan Balita 2,5 Tahun

Pengurus Rumah Peduli Anisa, Alifah sekitar pukul 20.00 WITA pada Sabtu (23/11/2019), mendatangi RSUP Sanglah.

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/FIRIZQI IRWAN
KMW (2,5) adalah korban kekerasan anak di Denpasar yang diketahui terjadi tempat kos-kosan di sekitar Jalan Teuku Umar Barat. 

Langkah Cepat Rumah Peduli An Nisa Kawal Langsung Korban Kekerasan Balita 2,5 Tahun

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Korban tindak kekerasan berinisial KMW (2,5) kini mendapat pelayanan terbaik.

KMW berada di ruang VIP RSUP Sanglah dan dalam pengawasan ekstra dokter rumah sakit.

Keberadaan KMW di tempat terbaik ternyata ada campur tangan dari Rumah Peduli Anisa.

Pengurus Rumah Peduli Anisa, Alifah sekitar pukul 20.00 WITA pada Sabtu (23/11/2019), mendatangi RSUP Sanglah.

"Hari Sabtu lalu saya dapat telepon dari tetangga keluarga korban sekitar jam 8 malam. Kalau ada anak kecil mendapat kekerasan fisik," ujarnya, Rabu (27/11/2019).

BREAKING NEWS: Air Kencing Balita 2,5 Tahun Sempat Bercampur Darah, Diduga Dianiaya Kekasih Ibunya

Ini Wajah Terduga Kasus Kekerasan Anak di Denpasar, Korban Sampai Takut Lihat Lelaki

Bocah 2,5 Tahun di Denpasar Dihajar Teman Kumpul Kebo Ibunya, Sang Kakek: Ada Luka di Kemaluan

"Saya awalnya gak terlalu merespon, sampai akhirnya saya tanya ke pihak RS Sanglah. Apa benar ada anak bernama KMW, dan ternyata benar ada," lanjut Alifah.

Saat tiba di lokasi perawatan di Ruang Soka, Alifah mengecek kondisi dan ruang yang begitu padat.

Dalam satu ruangan terdapat 6 orang anak. Mengingat kondisi korban dan kasus yang dialami korban, Alifah pun memutuskan untuk mencari tempat khusus.

"Awalnya dirawat di ruang Asoka. Kita inisiatif cari VIP. Karena kan kasus ini sudah masuk tindak kekerasan anak ya. Jadi, kita carikan tempat yang menjaga privasi korban dan keluarga," terangnya.

Kondisi KMW yang mengalami patah tulang bagian kaki kanan, kepala belakang terdapat benjolan, memar di badan atau punggung, luka cekikan dan luka pada organ intim.

Saat itu juga langsung dipindah ke ruang Wings di sebalah barat parkiran motor, RS Sanglah.

Sementara itu, Rumah Peduli An Nisa pun sempat mengumpulkan donasi untuk membiayai perawatan korban.

"Donasi yang terkumpul ada, sebesar Rp 16 juta. Itu untuk biaya berobat, ruangan dan lainnya. Alhamdulillah kita dan teman-teman yang peduli memberikan itu untuk korban," tambah Alifah.

Alifah bersama yayasan akan terus mengawal korban hingga benar-benar sembuh.

"Kita tetap menjaga korban sampai sembuh. Dan nanti, saat sudah sembuh akan dibawa ke Rumah Peduli An Nisa untuk menghilangi traumanya. Kita sudah siapkan tempat untuk dia tinggal agar tetap aman," tutup, Rabu (27/11/2019). (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved