12 Ribu Ekor Itik Mati Terpanggang Setelah Diamuk Si Jago Merah, Wayan Sumadi Rugi Rp 500 Juta
Bangunan seluas 60 meter x 8 meter persegi di Banjar Dangin Labak, Desa Singakerta, Ubud tinggal arang, Kamis (28/11) pagi.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Bangunan seluas 60 meter x 8 meter persegi di Banjar Dangin Labak, Desa Singakerta, Ubud tinggal arang, Kamis (28/11) pagi.
Sebelumnya, bangunan yang dimanfaatkan sebagai kandang ayam oleh I Wayan Sumadi (52) ini penuh itik sebanyak 12 ribu ekor.
Namun, semua itik, atap bangunan serta fasilitas seperti pemanas ruangan dan kipas pendingin ruangan ludes terbakar.
Pantauan Tribun Bali, lokasi peternakan ini tepat berada di belakang rumah pemiliknya.
Di sana ada bangunan yang diperuntukkan sebagai kandang ayam boiler.
Beruntung rumah pemiliknya selamat dari amukan si jago merah.
Lokasi kebakaran hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumah korban serta relatif dekat dengan sejumlah akomodasi pariwisata di kawasan tersebut.
“Sebelumnya ada 12 ribu ekor itik, baru saya taruh dua hari lalu. Kerugian sekitar Rp 500 juta.
Kami menduga kebakaran akibat kompor pemanas ruangan jatuh ke lantai. Kami tidak menaruh curiga pada pihak manapun,” ujar Sumadi saat ditemui di rumahnya.
Kebakaran tersebut pertama kali diketahui Sudiarta (43), Kamis (28/11) sekitar pukul 06.00 Wita.
Dia melihat asap hitam pekat dan kobaran api tepat di kandang ayam milik Sumadi.
Tak berpikir lama, Sudiarta yang merupakan adik kandung korban, memberi tahu sejumlah anggota keluarganya, lalu berusaha memadamkan api.
Tak berselang lama, sejumlah warga ikut membantu dengan alat seadanya. Namun api sulit dijinakkan.
Dalam kepanikan itu, seorang warga menelepon Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar. Sekitar pukul 06.25 Wita, lima unit mobil damkar tiba di lokasi kejadian.
Dengan cekatan petugas Damkar Gianyar berjibaku memadamkan api dan mencegah api merembet ke bangunan lain.