Mantan Kepsek Merayu Siswi
Oknum Kepsek di Buleleng yang Rayu Siswinya 'Disidang' Kepala Dinas, DNT: Ampura
Orangtua korban mengaku kaget atas apa yang dilaporkan anaknya perihal perilaku sang oknum.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Rizki Laelani
Oknum Kepsek di Buleleng yang Rayu Siswinya 'Disidang' Kepala Dinas, DNT: Ampura
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Sekitar 10 siswi SMP di Kabupaten Buleleng, Bali kabarnya mendapat rayuan gombal dari oknum kepala sekolahnya yang baru saja pensiun.
Orangtua yang tahu atas tindakan sang oknum pun resah.
Mereka sampai mendatangi dinas setempat dan anggota DPRD Buleleng karena keresahan itu.
Informasi warga sekitar, ada 10 anak yang mendapat rayuan dari sang oknum.
kemudian, saat mengadu ke dinas setempat ada tiga anak yang mengaku mendapat rayuan sang oknum.
• Jasad Adik Kakak Korban Kecelakaan di Bypass Ngurah Rai Dikubur Satu Liang Lahat dengan Sang Ibu
• Semeton Punya Saham di Bali United? Ini Update Bursa Efek Indonesia
• Perasaan Spaso Saat Juara Liga 1 Tanpa Kehadiran Orang Tercintanya, Hal Ini yang Dipikirkan Saat ini
• BREAKING NEWS: Baru Pensiun Mantan Kepsek Kirim Rayuan Maut ke Sejumlah Siswa Mirip Mantan Pacar
Sedangkan anggota DPRD setempat, mengaku baru ada satu siswi yang mengadu.
Orangtua siswi mengaku kaget atas apa yang dilaporkan anaknya perihal perilaku sang oknum.
"Kurang lebih isinya itu mirip mantan pacarnya (DNT)," jelas sumber.
Kejadiannya, DNT nekat mengirimkan pesan singkat bernada rayuan kepada sejumlah muridnya saat masih menjabat sebagai kepala sekolah.
Hal ini lantas berhasil diketahui oleh para orangtua siswa, dan menuai protes.
Hingga pada Selasa (3/12/2019), DNT bersama pihak komite, dan orantua siswa diundang Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Darmaja untuk dimintai klarifikasi.
Dari pantauan, DNT bersama pihak komite sekolah, dan sejumlah orangtua siswa mendatangi kantor Disdikpora Buleleng sekira pukul 14.00 wita.
Pertemuan ini digelar selama satu setengah jam, dan tertutup dari awak media.
Seusai pertemuan, DNT bersama pihak komite sekolah kompak enggan memberikan komentar.
Demikian dengan para orangtua siswa, memilih untuk bergegas meninggalkan kantor Disdikpora Buleleng. "Ampura saya tidak bisa memberikan komentar," ucap DNT. (*)